Memang tidak semua keluarga Muslim di Amerika berencana menggelar buka bersama atau pergi sholat Tarawih di Masjid. Kewaspadaan akan penularan covid-19 menjadi pertimbangan mereka untuk menahan diri dan bersabar.
“Kami telah menempuh perjalanan panjang dalam setahun terakhir ini. InsyaAllah , ke depannya, semuanya akan jauh lebih baik, ” kata Amira.
Ausma Khan, seorang penulis yang tinggal di Denver, misalnya, memilih untuk lebih banyak beribadah Ramadhan di rumah. Ausma telah divaksin namun menurutnya situasi masih berisiko. "Saya masih merasa tidak aman jika kebanyakan orang belum divaksinasi,"katanya.
Ausma mengaku merindukan bisa bertemu dengan komunitas Muslim di masjid selama Ramadhan. Namun, ia sadar masih butuh waktu untuk melepaskan kerinduan itu. Di rumah, Khan dengan leluasa dapat menghabiskan waktu membaca Alquran dan mendengarkan ceramah agama. Ia juga belajar meningkatkan keterampilan memasak sehingga dapat membuat hidangan yang lezat.