Senin 12 Apr 2021 14:23 WIB

Rumah Zakat Pantau Langsung Kegiatan Menanam Padi

Fasilitator Rumah Zakat memonitor secara langsung proses panen KUBE Petani Berdaya.

Fasilitator Rumah Zakat memonitor secara langsung proses panen KUBE Petani Berdaya.
Foto: Rumah Zakat
Fasilitator Rumah Zakat memonitor secara langsung proses panen KUBE Petani Berdaya.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Salah satu tugas Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat di Desa Manggungsari, Kabupaten Kendal Jawa Tengah adalah melakukan pendampingan dan monitoring langsung dalam proses penanaman Padi tahap 2. Hal ini dilakukan untuk memastikan Penerima Manfaat yang tergabung dalam Kelompok KUBE Petani Berdaya benar-benar memanfaatkan hasil panen sebelumnya agar bisa dipergunakan untuk kembali menanam.

Inilah yang kemudian dilakukan oleh Wartono selaku Fasilitator dengan memonitor secara langsung proses panen KUBE Petani Berdaya. Dalam monitoringnya, Wartono memastikan bahwa hasil dari panen bulan ini bisa digunakan untuk biaya tanam kembali sehingga bantuan modal yang digulirkan oleh UPZ PermataBank Syariah bisa benar-benar mampu meningkatkan perekonomian Penerima Manfaat.

Baca Juga

Wartono mengatakan walaupun panen bulan ini tidak sesuai yang diharapkan namun setidaknya hasilnya bisa untuk digunakan sebagai modal biaya tanam padi kembali. ”Harga jual gabah anjlok, sehingga untuk panen kali ini hasilnya hanya bisa digunakan untuk modal biaya tanam lagi,” ucap Wartono, beberapa waktu lalu.

Hal senada juga disampaikan salah satu penerima manfaat, Nur Acmad. Meski harga gabah sangat rendah namun dirinya tetap bersyukur karena hasil panen bisa digunakan untuk modal tanam kembali.

Selain itu dirinya juga berterima kasih kepada UPZ PermataBank Syariah dan Rumah Zakat yang sudah menggulirkan bantuan modal tersebut dan juga selalu memberikan support agar dirinya dan teman-teman penerima manfaat untuk terus optimis semoga panen yang akan datang hasilnya bisa melimpah.

”Saya dan teman-teman PM masih bersyukur, walaupun hasil penen belum bisa dirasakan seluruhnya namun setidaknya bisa untuk biaya tanam kembali,” ungkap Wartono.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement