REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Gali No 13 adalah sebuah jalan di Shiv Vihar Phase-6, lingkungan berpenghasilan rendah di North-East Delhi. Jalannya sangat sempit sehingga hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
Limbah mengalir di saluran terbuka di kedua sisi jalan. Di salah satu ujung jalan adalah kuil Hanuman, sementara di sisi lain berada Masjid Madinah.
Pada Februari 2020, terjadi sebuah kerusuhan komunal terburuk dalam sejarah Delhi sejak program anti-Sikh 1984. Sebanyak 53 orang tewas dan ribuan lainnya terluka atau mengungsi.
Di Gali No 13, perusuh merusak masjid Madinah. Tak hanya itu, rumah keluarga Muslim yang berada di sekitarnya juga ikut dirusak atau dibakar. Satu tahun kemudian, bahkan ketika komunitas dan pengadilan sepakat dengan kegaduhan yang terjadi pada hari-hari yang mengerikan itu, perubahan besar perlahan-lahan terjadi di sekitar jalan ini.
Perubahan yang paling besar dijelaskan oleh Zubaida Begum, salah satu warga yang berusia 40 tahun. Meski rumahnya terhindar dari kekerasan dan putranya nyaris lolos dari perusuh, pada Juli 2020, Begum dan suaminya Salim memilih menjual rumah mereka dan pindah.
Baca juga : Persaudaraan Muslim di Flores Timur