REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Sekolah West Yorkshire, Inggris, didemo orang tua murid selama dua hari berturut-turut karena ada salah satu guru yang menunjukkan sebuah gambar satir Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
Dilansir dari english.araby.co pada Sabtu (27/3), orang tua murid mengeklaim gambar-gambar itu diambil dari majalah satir Prancis yang kontroversial Charlie Hebdo. Mereka menunjukkan kepada negara kalau Islamofobia tidak akan ditoleransi karena gambar tersebut sangat menyinggung bagi mereka.
Kepala Sekolah Kepala Sekolah Batley Grammar, Gary Kibble, mengatakan akan segera menghentikan pengajaran dan meninjau bagaimana melangkah maju dengan dukungan dari semua komunitas yang diwakili di sekolah.
"Namun, petisi yang diluncurkan seorang siswa untuk mengangkat kembali guru tersebut kini telah mendapat lebih dari 600 pendukung. Guru studi agama itu mencoba mendidik siswa tentang rasialisme dan penistaan agama. Dia memperingatkan para siswa sebelum menunjukkan gambar-gambar itu kepada mereka dan dia bermaksud untuk mendidik mereka," kata dia.
Sekretaris Pendidikan Inggris, Gavin Williamson, mengatakan, protes itu tidak dapat diterima. Mengancam atau mengintimidasi guru tidak pernah dapat diterima. "Kami mendorong dialog antara orang tua dan sekolah ketika masalah muncul," ujar dia.
Lalu, Dewan Muslim Inggris memuji tindakan cepat dan tegas yang diambil sekolah untuk mengatasi tekanan mendalam yang ditimbulkan dengan mengatakan kalau sekolah tersebut berhak untuk mengakui bahwa penggunaan bahan-bahan semacam itu yang secara universal dipahami sangat menyinggung Muslim dan tidak tepat.
Diketahui, guru tersebut diskors dan dia mengaku menyesal atas tindakannya, sementara sekolah telah meminta maaf kepada semua masyarakat, terutama murid dan orang tua murid. Keyakinan Muslim adalah arus utama menganggap penggambaran Tuhan dan para Nabi yang disebutkan dalam Alquran sebagai hal yang tidak sopan.
Sumber : alaraby