Namun, sayangnya Islam yang ia bicarakan tidak lebih dari nasionalisme kulit hitam dengan sedikit sentuhan Islam yang benar, mirip dengan The Nation of Islam, gerakan keagamaan politik yang dipelopori orang kulit hitam di AS.
Seiring berjalannya waktu, ia mulai melihat pandangan nasionalis kulit hitamnya dan persepsinya tentang apa itu Islam menjadi lelah. Ia berpikir tidak ada gunanya membenci hampir semua orang kulit putih dan menyalahkan Islam.
Di saat yang sama, ia benar-benar mencela agama yang dianutnya. Shelton merasa bosan dengan doktrin yang tidak dapat dipahami dan banyak kontradiksi dalam agama tersebut.
Tahun berikutnya di sekolah menengah, ia berbicara dengan beberapa siswa tentang agama. Mereka kemudian menyuruhnya membeli Alquran. Shelton pun melakukannya.
Ia pergi ke toko buku terdekat dan membeli terjemahan Alquran yang sangat buruk. Namun, momen itulah yang menjadi pandangan nyata pertamanya tentang kebenaran Islam.