Jumat 26 Mar 2021 15:32 WIB

BI Tasikmalaya Kembangkan Petani Milenial di Pesantren

Program Petani Milenial dinilai dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya meresmikan program Petani Milenial yang digagas Pemprov Jabar di Pesantren Al Kautsar, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (26/3).
Foto:

Darjana menambahkan, program Petani Milenial juga dapat memperluas peningkatan aktivitas sektor pertanian, sebagai salah satu sektor utama di Priangan Timur, khususnya Kabupaten Tasikmalaya. Sektor pertanian diharapkan dapat memperkuat daya beli masyarakat melalui pendapatan yang diperoleh para petani milenial.

"Kesuksesan program Petani Milenial yang didukung oleh penerapan teknologi secara end to end, juga selaras dengan percepatan digitalisasi ekonomi, khususnya di sektor pertanian," ujar dia.

Darjana mengatakan, program Petani Milenial yang digagas Pemprov Jabar harus dapat meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap pemulihan ekonomi Priangan Timur yang terdampak pandemi. Ia menilai, peluang pengembangan sektor pertanian masih terbuka, termasuk dalam kerangka penguatan inklusi keuangan.

Berdasarkan data Februari 2021, kredit perbankan yang disalurkan pada sektor pertanian di Priangan Timur mencapai Rp 608 miliar, meningkat 1,2 persen (mtm) dibandingkan Januari 2021 yang mencapai Rp 598 miliar. Pada bulan Desember 2020 kredit sektor pertanian di Priangan Timur mencapai Rp 577 miliar atau 45,08 persen (yoy) dibandingkan Desember 2019 mencapai Rp 398 miliar.

"Kondisi itu memperlihatkan potensi sektor pertanian yang terus menggeliat, bahkan di masa pandemi," kata dia.

Ia menanbahkan, pertanian merupakan sektor unggulan yang mendominasi pangsa PDRB Priangan Timur dengan kontribusi sebesar 24,83 persen. Sebagai upaya meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam pemulihan dan pengembangan ekonomi Priangan Timur, BI Tasikmalaya akan mendukung program Petani Milenial yang digagas Pemprov Jabar.

Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, saat ini sektor pertanian belum menjadi magnet pekerjaan bagi generasi milenial. Jumlah petani muda di Jabar dinilai masih relatif sedikit.

Padahal, sektor pertanian yang merupakan sektor unggulan penyumbang ekonomi terbesar ke-3 di Jabar. Artinya, dibutuhkan kontribusi tenaga kerja muda yang memiliki intensitas pemanfaatan teknologi dan daya inovasi tinggi.

"Melalui program Petani Milenial ini diharapkan akan menggerakkan kewirausahaan bidang agrikultur, yang menjadikan wajah pertanian lebih segar dan atraktif dengan produktivitas tinggi untuk bisa berkelanjutan menuju swasembada pangan di Jawa Barat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement