REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Salah satu program pendidikan yang ada di Desa Berdaya Pamoyanan, desa BSI dan Rumah Zakat melalui fasilitatornya Elan Jaelani adalah program Rumah Belajar. Di rumah belajar yang berlokasi di Desa Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan ini ada bimbingan matematika dan Bahasa Inggris dengan guru-guru yang profesional berpengalaman mengajar di lembaga-lembaga bimbel Kota Bogor.
Kondisi Belajar Secara Online di Sekolah membuat anak-anak berkeinginan belajar secara langsung bertemu dengan gurunya. Karena itulah, Rumah Belajar Perpustakaan Sampah Pamoyanan membuka kembali kelas bimbelnya. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan serta peserta bimbingan belajar dibatasi maksimal 15 orang dalam satu kali pertemuan.
“Saya ingin sambil mengajar matematika juga sambil menanamkam nilai-nilai agama kepada siswa karena banyak siswa–siswi yang pinter tetapi akhlaknya kurang baik, seperti ini kita tidak mau tetapi kita menginginkan anak berprestasi akademik dan berakhlakul karimah, saya mengajar sesuai dengan kebutuhan siswa/i dengan pendekatan personal, sehingga bisa menyesuaikan dengan berbagai macam karakter siswa,” ujar Ria Puspita salah satu guru bimbel di Rumah Belajar Desa Berdaya Pamoyanan Jumat, (15/3).
Rumah Belajar hadir dengan tujuan ingin meningkatkan prestasi siswa-siswi khususnya di Desa Berdaya Pamoyanan, karena Bahasa Inggris dan matematika adalah mata pelajaran yang kurang diminati oleh rata-rata siswa-siswi di Pamoyanan sehingga membutuhkan cara kreatif agar peserta bimbel menyenangi kedua mata pelajaran tersebut. Disinilah pentingnya kehadiran guru-guru yang kreatif dan menyenangkan.
“Kita senang belajar disini karena cara mengajarnya menarik dan mudah dimengerti,” kata Darin salah satu peserta bimbel Matematika dan Bahasa Inggris.
Bimbingan belajar ini dilaksanakan di TBM Perpustakaan Sampah Desa BSI Pamoyanan dengan 1 Orang Guru Matematika dan 1 Orang Guru bahasa Inggris dengan peserta kurang lebi 30 orang anak SD dan SMP yang berdomisili di Desa BSI Pamoyanan.
Dengan adanya Bimbel ini orang tua pun sangat senang karena ada kegiatan yang positif disaat mereka libur akhir pekan yang biasanya dipakai untuk bermain dengan teman-temannya.
“Alhamdulillah bersyukur ada bimbingan belajar lagi secara langsung, biasanya full maen dengan temannya atau mereka bermain games di HP dan sulit untuk melepaskannya karena suka marah-marah, jadi kita kadang suka khawatir kalau anak main hp seharian, kalau ada bimbel begini kan anak-anak jadi ikut bimbel,” Kata Aris salah satu orang tua siswa.