Rabu 17 Mar 2021 15:44 WIB

IAIN Madura Resmikan Said Nursi Corner

Said Nursi Corner diresmikan IAIN Madura.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
IAIN Madura Resmikan Said Nursi Corner. Foto: Badiuzaman said Nursi
Foto: hizmetnews
IAIN Madura Resmikan Said Nursi Corner. Foto: Badiuzaman said Nursi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Istanbul Foundation for Sience and Culture dan Yayasan Nur Semesta menggelar webinar internasional dan peresmian Said Nursi Corner dengan tema "Menyikapi musibah Covid 19 dengan pandangan tasawuf Said Nursi", Selasa (16/3). 

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim menyampaikan, Said Nursi adalah tokoh besar yang sangat berjasa bagi perdamaian dunia dan pendidikan. Menurut dia, Nursi adalah tokoh dunia sehingga pemikirannya banyak dikaji oleh para peneliti.

Baca Juga

Dengan diresmikannya Said Nursi Corner ini, dia berharap kedepannya bisa melakukan kerjasama pertukaran mahasiswa dan dosen dengan sejumlah perguruan tinggi di Turki. 

"Semoga ke depan kerjasama ini bisa berlanjut ke pertukaran dosen maupun mahasiswa antara IAIN Madura dan Turki," ujar Kosim dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id Rabu (17/3). 

Setelah sambutan, Kosim meresmikan Said Nursi Corner yang terletak di perpustakaan kampus IAIN Madura. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Istanbul Foundation, Said Yuce sangat mengapresiasi atas dibukanya Said Nursi Corner di IAIN Madura. 

Terkait tema webinar, Said Yuce menyampaikan, hampir seluruh musibah atau bencana khususnya corona yang melanda dunia hanya dipandang dari aspek material dan sangat sedikit yang melihat dari sisi spiritual.

"Corona telah banyak merugikan manusia dari sisi materi. Namun dibalik itu telah menyelamatkan akhirat manusia," ucapnya. 

Salah satu narasumber webinar internasional, Prof Niyazi Beki dari Universitas Uskudar Turki menyimpulkan dari pemikiran Said Nursi bahwa musibah adalah momen untuk ibadah secara tulus tanpa riya. Menurut dia, Nursi juga dapat menyingkap goresan nama-nama ilahi. 

"Selain itu, musibah menjadi juru nasihat bagi manusia sehingga dengannya ia menjadi sadar akan nikmatnya sehat dan fananya dunia berikut isinya seraya memperbaiki akhiratnya," kata Pof Niyazi. 

Narasumber lainnya, Dekan Fakultas Dakwah IAIN Bangka Belitung, Zaprul Khan menjelaskan, Said Nursi selalu melihat fenomena kehidupan dengan perspektif asmaul husna dan optimistis.

"Manusia menjadi aktor adapun alam semesta adalah gelanggangnya. Melalui musibah ini manusia yang memiliki potensi paling sempurna mampu menampilkan asma-asma ilahi yang indah entah secara pasif maupun aktif,"  jelasnya. 

Sementara itu, pembicara dari Universitas Suleyman Demirel Turki, Prof Ishak menyampaikan bahwa ketika menyikapi sebuah musibah manusia harus menyadari bahwa dunia bersifat sementara. 

"Tetapi manusia ingin abadi di dunia. Ketika segala sesuatu  hilang, manusia terluka. Ketika manusia ingin sesuatu itu abadi, maka  harus mencintainya karena Allah. Dalam menghadapi musibah menyadari bahwa musibah itu datang dengan izin Allah. Mencari solusi untuk musibah dengan doa ucapan dan perbuatan," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement