Ahad 07 Mar 2021 01:20 WIB

Ribuan Demonstran Pro-Demokrasi Aljazair Turun ke Jalan

Demonstran memaksa Presiden Abdelaziz Bouteflika mengundurkan diri.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Ribuan Demonstran Pro-Demokrasi Aljazair Turun ke Jalan. Demonstrasi pro-demokrasi di Aljazair, Sabtu (6/3).
Foto:

Lofti, seorang bankir berusia 27 tahun, mengatakan tidak ada yang berubah selama dua tahun terakhir. "Kami memiliki tuntutan yang sama seperti pada 22 Februari 2019," ujarnya.

Jurnalis Khaled Drareni baru-baru ini dibebaskan setelah hampir setahun ditahan. Ia ditahan setelah meliput protes tersebut dan membagikan di akun media sosialnya.

PBB sangat prihatin

Para pengunjuk rasa mengecam badan intelijen yang menuduh mereka sebagai teroris. Para tahanan juga mengatakan kalau mereka disiksa selama di dalam tahanan.

Lembaga Hak Asasi PBB mengatakan sangat prihatin tentang memburuknya situasi hak asasi manusia di Aljazair dan terus meningkatnya tindakan keras terhadap anggota gerakan Hirak yang pro-demokrasi. Kantor tersebut mengaku memiliki informasi terpercaya yang menunjukkan ratusan orang telah ditahan sejak protes jalanan dilanjutkan pada 13 Februari.

Juru Bicara Badan Hak Asasi PBB, Rupert Colville memperingatkan bahwa akibat demonstrasi yang berlangsung dari 2019 hingga 2020, ada 2.500 orang yang ditahan. Menurutnya, Kantor Hak Asasi telah menerima laporan yang dapat dipercaya sekitar 1.000 orang telah dituntut karena berpartisipasi dalam gerakan Hirak atau atas posting media sosial yang mengkritik pemerintah.

"Kami juga menerima tuduhan penyiksaan dan penganiayaan di tahanan, termasuk kekerasan seksual," katanya.

PBB mendesak pihak berwenang di Aljazair untuk membebaskan semua yang ditahan secara sewenang-wenang, berhenti menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa yang damai dan menghentikan penangkapan sewenang-wenang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement