Rabu 03 Mar 2021 05:15 WIB

Islam Menuntun Tammy Keluar dari Depresi Berat

Tammy menyadari kekeliruannya tentang Islam dan Muslim.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Mualaf/Ilustrasi
Foto:

Tinggal di kota kecil dengan pengawasan orang tua yang minim, memasuki masa puber adalah waktu yang sulit. Ia mengalami masa hidup yang membosankan sebagai remaja, hingga akhirnya ia terjerembab pada pilihan yang buruk.

Pada usia 15 tahun, Tammy hamil dalam keadaan belum menikah. Di usia 19 tahun, ia sudah memiliki dua anak perempuan.

Di usia masih muda, Tammy sudah dianugerahi gadis-gadis cantik. Ia harus dihadapkan pada kenyataan putrinya membutuhkannya untuk tetap kuat menjalani hidup. Karena itu, Tammy melangkah maju dan mencoba yang terbaik untuk melakukan yang benar.

"Saya adalah seorang ibu tunggal. Saya bekerja sangat keras, terkadang dua atau tiga pekerjaan sekaligus. Saya ingin membesarkan anak perempuan saya dengan cara yang berbeda dari saya dibesarkan," ungkap Tammy, dilansir di About Islam.

Meskipun ia bekerja keras, sebagian besar waktu mereka tidak memiliki uang lebih untuk apa pun selain untuk kebutuhan dasar. Kehidupan Tammy tetap sulit dengan beban anak-anaknya.

Setelah peristiwa 9/11, Tammy mengaku menjadi sangat konservatif secara politik. Ia menghabiskan banyak waktu menonton berita Fox dan mendengarkan radio. Kala itu, ia berpikir mengetahui segalanya tentang Islam.

Pada kenyataannya, ia belum pernah bertemu seorang Muslim dalam hidupnya. Namun entah bagaimana, dengan mendengarkan berita ia berpikir tahu segalanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement