REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Aparat Kepolisian Resor Gresik, Jatim memperluas Gerakan Santri Bermasker di wilayah itu, yang sebelumnya digagas Polda Jatim untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengatakan, perluasan dilakukan dengan membagikan sedikitnya 250 masker bagi santri di Pondok Pesantren Mambaul Ikhsan, Kecamatan Ujungpangkah.
"Pembagian masker di Ponpes Mambaul Ikhsan sasarannya adalah santri, kemudian menyebar ke wilayah sekitar ponpes yang juga kampung binaan ponpes," katanya, Selasa (2/3).
Kapolsek Ujungpangkah AKP Sujito mengatakan, program ini salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19 dengan mendisiplinkan warga dalam penerapan protokol kesehatan, khususnya pemakaian masker di lingkungan ponpes. "Kami berharap para santri di Mambaul Ihsan menjadi basis kuat dalam menghadapi Covid-19 sekaligus menjadi pilot project dan contoh teladan bagi masyarakat yang lain," katanya.
Pemangku Ponpes Mambaul Ihsan Gus Atok mendukung dan mengapresiasi gerakan tersebut. Ia telah menginstruksikan kepada seluruh santri untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
"Dengan Gerakan Santri Bermasker ini diharapkan dapat mendisiplinkan para santri/santriwati yang ada di Ponpes," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Gerakan Santri Bermasker sebagai langkah preventif agar ponpes tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19. "Kami mengajak para kiai dan ulama di Jatim untuk ikut membantu agar Gerakan Santri Bermasker ini, sehingga diharapkan bisa membantu menekan angka penyebaran virus Covid-19," katanya.
Ia berharap, dengan penguatan bermasker bagi para santri bisa menjadi bagian dari pelaksanaan disiplin protokol kesehatan. "Banyak hal yang memang harus terus dilakukan secara terkawal khususnya protokol kesehatan. Terutama bagaimana bermasker dengan benar dan menjaga jarak serta mencuci tangan, 3M bahkan sekarang 5M," ujarnya.