Rabu 24 Feb 2021 05:53 WIB

3 Penyebab Hancurnya Bangsa Menurut Rasulullah SAW 

Terdapat faktor yang bisa sebabkan suatu bangsa hancur

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat faktor yang bisa sebabkan suatu bangsa hancur, Pengadilan (ilustrasi)
Foto:

Hal itu sebagaimana sabda Nabi Muhammad dalam riwayat hadits dari jalur Jabir bin Abdillah RA. Rasulullah SAW bersabda: 

عن جابر بن عبد الله - رضي الله عنهما - أنَّ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم- قال: «اتقوا الظلم، فإن الظُّلم ظُلماتٌ يوم القيامة، واتقوا الشُّحّ، فإنه أهلك من كان قبلكم، حملهم على أن سفكوا دِماءهم واستحلّوا محارمهم»

"Hindarilah kezaliman, karena kezaliman adalah kegelapan (yang membawa kesengsaraan) pada Hari Kiamat, dan jauhilah kekikiran karena kekikiran telah membinasakan kaum sebelum kalian, yang mendorong mereka untuk saling menumpahkan darah mereka sendiri dan menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh diri mereka sendiri." (HR Muslim)

3. Sering mempertanyakan ucapan nabi dan ulama

Mempertanyakan ucapan Nabi dan ulama merupakan salah satu penyebab terjadinya kehancuran suatu bangsa. Penolakan tersebut juga termasuk kepada para ulama dan dai yang bekerja dengan ikhlas. Sebab para ulama adalah ahli waris para Nabi. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: خَطَبَنَا رَسُولُ الله - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: "يَا أَيُّهَا النَّاسُ! قَدْ فُرِضَ عَلَيْكُمُ الحَجَّ فَحُجُّوا". فَقَالَ رَجُلٌ: أَفِي كُلِّ عَامٍ يَا رَسُولَ الله؟! فَسَكَتَ حَتَّى قَالَهَا ثَلاَثاً، ثُمَّ قَالَ: ذَرُونِي مَا تَرَكْتكُمْ، لَوْ قلْتُ نَعَمْ لَوَجَبَتْ وَلمَا اسْتَطَعْتُمْ، إِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَثْرَةِ سُؤَالهِمْ وَاخْتِلاَفِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ، فَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW berkhutbah di hadapan kami, lalu dia berkata: "Wahai sekalian manusia, telah diwajibkan kepada kalian ibadah haji maka berhajilah kalian." Lalu, seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apakah haji ini dilakukan setiap tahun?"

Rasulullah pun terdiam. Lalu, orang tersebut mengulangi pertanyaannya hingga tiga kali. Setelah itu, Rasul menjawab, "Andaikan aku jawab 'ya' maka tentu aku akan mewajibkannya, sementara kalian tidak mampu melaksanakannya."

Beliau pun melanjutkan, "Biarkanlah sesuatu yang aku diamkan karena sesungguhnya kehancuran umat sebelum kalian adalah banyaknya pertanyaan dan perselisihan terhadap para nabi mereka. Oleh karena itu, jika aku perintahkan kepada kalian untuk mengerjakan sesuatu maka tunaikanlah, dan jika aku melarang sesuatu maka tinggalkanlah."

Salah satu yang dapat dipetik dari hadits tersebut, ialah larangan untuk tidak banyak bertanya pada sesuatu yang prinsip dan berbantah-bantahan. Rasulullah SAW berkata, "Tinggalkanlah perbantahan karena perbantahan tidak dapat dipahami hikmahnya dan tidak dapat dijamin keamanan fitrahnya." (HR at-Thabrani).

Sumber: saaid

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement