Selasa 23 Feb 2021 07:25 WIB

Baitul Wakaf Bangunkan Masjid untuk Warga Desa Talang Empat

Selama 5 tahun, warga shalat dan mengaji di gubuk yang “disulap” jadi masjid.

Warga Desa Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah shalat dan belajar mengaji di gubuk yang difungsikan sebagai masjid.
Foto: Dok Baitul Wakaf
Warga Desa Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah shalat dan belajar mengaji di gubuk yang difungsikan sebagai masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Tidak tersedianya masjid menjadi tantangan tersendiri bagi warga yang bermukim di Desa Talang Empat, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Tak ada pilihan lain, saat tiba waktu shalat dan adzan dikumandangkan, kerinduan shalat berjamaahpun mesti ditunaikan maka gubuk peristirahatan “disulap” menjadi masjid.

Gubuk itu ukurannya tidak luas, hanya 2X3 meter persegi. Daya tampung juga terbatas, hanya untuk 10 orang.  Jika dipaksakan jumlahnya melebihi 10 orang,  membuat kaki gemetaran. Maka,  yang shalat mesti bergantian menunggu giliran. Selain difungsikan sebagai tempat shalat, jika sore hingga malam hari, gubuk itu dipakai untuk anak-anak mengaji.  

Warga sekitar menuturkan, kondisi ini sudah dijalani selama lima tahun. Berprofesi sebagai petani,  mereka  tak cukup biaya untuk membangun masjid permanen. Namun doa senantiasa dipanjatkan, dan mereka  berharap ada kemudahan. 

“Sudah lima tahun, kami harus bergantian untuk shalat karena gubuk ini hanya mampu menampung 10 orang untuk berjamaah. Kalau shaf sudah penuh kaki terasa gemetar karena sebagian kayu sudah mulai lapuk. Kami takut ketika sujud, gubuk yang kami sebut Masjid ini roboh,” ungkap Ustadz Baidowi selaku ketua Yayasan Generasi Khoirus Syabab Bengkulu, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (22/2). 

Keterbatasan tidak membuat warga dan Ustad Baidhowi,  yang senantiasa membimbing anak mengaji, menyerah. Gubuk peristirahatan petani tanpa dinding, beralaskan kayu, genting-genting sudah mulai berlubang. Tak jarang ketika hujan deras turun, baju mereka sering kebasahan.  Namun gubuk itu  tak pernah sepi dari aktivitas shalat berjamaah dan mengaji.

Mengetahui kondisi ini, mendorong Baitul Wakaf mengikhtiarkan pembangunan masjid permanen untuk warga desa Talang Empat, Bengkulu. 

"Insya Allah, ikhtiar pembangunan masjid ini sudah kita mulai. Baitul Wakaf bekerja  sama dengan Hidayatullah Bengkulu mewujudkan masjid permanen diatas tanah wakaf yang ada di desa ini' Ujar Tian Gusti selaku manajer kemitraan Baitul Wakaf.

photo
Meski masjid yang dibangun Baitul Wakaf baru selesai sekitar 65 persen, warga Desa Talang Empat sudah mulai mempergunakannya utuk shalat berjamaah. (Foto: Dok Baitul Wakaf)

Sementara itu, Sutrisno selaku warga desa bersyukur atas dibangunnya masjid. Setidaknya, inilah jawaban dari doa dan harapannya. 

“ Pembangunan masjid ini sudah semakin terlihat hasilnya. Kami sangat senang dan bahagia karena terbayang dalam waktu dekat bisa kami gunakan," ungkap Sutrisno.

Tian mengungkapkan, pembangunan masjid tersebut  telah dimulai sejak akhir Oktober 2020. Saat ini progress pembangunan telah mencapai 65  persen. Semoga dalam waktu dekat masjid untuk warga Desa Talang Empat tersebut segera terwujud. 

"Kami targetkan sebelum Ramadhan masjid ini sudah selesai dan difungsikan normal dengan seluruh sarana yang ada. Sehingga,  warga lebih kondusif dan khusyu saat Ramadhan nanti.  Total biaya yang dibutuhkan sampai selesai mencapai Rp 700 juta," papar  Tian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement