REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baitul Wakaf bersama Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Waqf Economy. Acara yang didukung DPP Hidayatullah itu diadakan di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta, Kamis (14/1).
Ketua Panitia FGD, Asih Subagyo dalam sambutannya menjelaskan, FGD Ini dimaksudkan untuk memanfaatkan peluang wakaf secara lebih maksimal dan optimal.
“Kita berharap FGD ini dapat menjadikan wakaf sebagai kekuatan ekonomi umat secara lebih konkret. Sehingga, ke depan banyak problem ekonomi, pendidikan, dan sosial dapat diretas dari gerakan wakaf di Indonesia, bukan lagi wacana tetapi aksi nyata,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Hidayatullah, Dr Nashirul Haq MA mengemukakan, forum seperti ini penting diselenggarakan dan dimaksimalkan untuk mendorong terwujudnya peradaban Islam.
“FGD ini adalah momen yang mahal, karena terbilang jarang secara serius kita dapat membahas wakaf. Terlebih jika kita ingin membangun peradaban Islam di tengah-tengah kehidupan umat,” ujar Nashirul Haq.
Ia menambahkan, “masalah wakaf ini harus mendapat perhatian serius kita bersama. Terlebih kalau berbicara wakaf di negara-negara Islam, Indonesia masih butuh perjuangan lebih serius.”
FGD kali ini mengundang dua narasumber, yakni Prof Adj Sr Dr Mohd Mazlan dari Universitas Teknologi Malaysia dan Abu Ubaidah Kemin, presiden Badan Wakaf Internasional.
“Kita berharap FGD ini dapat menghasilkan konsep dan strategi baru untuk menumbuhkan gerakan wakaf di Indonesia yang lebih progressif dalam upaya ikut serta mendorong terwujudnya masyarakat beradab, maju dan sejahtera,” tutur Asih Subagyo.