REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama beberapa hari terakhir, wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) dikepung banjir. Untuk membantu meringankan beban korban, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggerakkan timnya di beberapa titik lokasi.
Tim Tanggap Darurat ACT membawa jenazah Usman, warga RT 5/3 Petogogan, Jakarta Selatan, yang menjadi korban meninggal dunia akibat banjir ke Masjid Nurul Hidayah. Jenazah pria berusia 65 tahun ini langsung dimandikan, disalatkan dan disemayamkan di pemakaman umum, Sabtu (20/2).
Selain Usman, Tim Tanggap Darurat ACT juga menyelamatkan seorang ibu dan anaknya yang terjebak banjir di Perumahan IKPN Bintaro, Jakarta Selatan. Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (19/2) malam membuat air cepat naik ke permukiman warga.
Komandan Tim Tanggap Darurat ACT, Kusmayadi, menjelaskan sejak Sabtu lalu, 11 regu evakuasi telah ditugaskan ke masing-masing lokasi. Sebuah tim disiagakan di markas komando tim Tanggap Darurat ACT.
"Tim kami yang sudah aksi ada di Kabupaten dan Kota Bekasi, Karawang, Ciledug, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Di seluruh wilayah Jabodetabek relawan kami juga bersiaga," kata dia dikutip di laman resmi ACT, Senin (22/2).
Total, 81 relawan hadir mendampingi masyarakat Jabodetabek dalam respons banjir kali ini. Di berbagai titik, Kusmayadi menyebut tim juga telah mendistribusikan makan siap santap.
Makanan siap santap ini disediakan untuk sejumlah korban banjir Jabodetabek. Sebanyak 300 porsi makanan siap santap Humanity Food Van dibagikan kepada korban banjir di Jalan Bina Warga, Rawajati, Jakarta Selatan, Sabtu lalu.
Aksi terus berlanjut pada hari berikutnya, dimana distribusi makanan siap santap dilakukan di Perumahan Wisma Tajur Ciledug, Kota Tangerang. Di wilayah tersebut ketinggian banjir masih sekitar 50-200 sentimeter.
"Humanity Food Truck juga membagikan 500 porsi makanan di wilayah Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Sedangkan di Kota Bekasi, tim medis tengah memberikan layanan kesehatan gratis," ujar Kusmayadi.
ACT terus mengerahkan relawan tanggap darurat untuk membantu evakuasi, memberikan layanan medis, hingga pendistribusian pangan dan logistik. Sejumlah armada kemanusiaan seperti Humanity Food Truck, Humanity Food Van, Ambulans Pre-Hospital, mobil dobel kabin, serta perahu karet diterjunkan untuk menunjang proses penanganan tanggap darurat.
Tak hanya itu, Wakaf Distribution Center di Gunung Putri dan Gunung Sindur juga disiagakan untuk memasok kebutuhan logistik untuk para warga terdampak. Posko Bencana Nasional dan sejumlah posko wilayah turut diaktivasi di titik-titik terdampak. ACT berusaha menyiapkan sejumlah bantuan yang diperlukan.
“Kami telah siapkan 14 induk posko daerah yang ada di kota dan kabupaten di Jabodetabek, yang diikuti dengan pembentukan 123 posko unit yang tersebar di 123 titik lokasi banjir di Jabodetabek. Dan kita bersyukur relawan-relawan tangguh yang saat ini dapat kami siapkan dari Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta," kata Presiden ACT, Ibnu Khajar.
Demikian masifnya manajemen bencana ini, sehingga Ibnu berharap para penyintas terus optimis dapat melewati ujian yang sedang melanda. Ia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam penanganan bencana, bukan hanya dalam fase tanggap darurat, tetapi dalam langkah pencegahan.