Kendati memiliki tujuan mulia, House of One tidak luput dari kritik dalam negeri. Aktivis multi-agama menyebut detailnya bermasalah dan beberapa orang mengeluh biaya yang dihabiskan untuk pembangunan lebih baik digunakan untuk hal lain.
Pendeta dan Konsultan tentang migrasi dan integrasi untuk Gereja Protestan di Jerman (EKD), Dagmar Apel menyatakan keprihatinannya bahwa House of One akan menunjukkan harapan para pendirinya lebih dari sekadar menyatukan agama.
“Desainnya indah tapi kami membutuhkan tempat yang lebih dari sekadar titik pertemuan bagi wisatawan bukan untuk pertukaran religius,” kata Apel.
Menurut Apel, House of One kurang mendapat dukungan dari organisasi Akar Rumput Jerman. Apel dan yang lainnya takut bahwa hubungan Sanci dengan Fethullah Gülen, imam Turki yang mendirikan Gerakan Hizmet akan menghalangi banyak Muslim Berlin.
Hizmet menggambarkan dirinya sebagai “masyarakat sipil yang diilhami oleh agama” tetapi bertentangan dengan Partai AK yang berkuasa di Turki karena aspirasi politiknya. Ini adalah penangkal di komunitas Muslim Jerman yang luas, terutama untuk minoritas Turki.
“Gerakan Gulen bukanlah perwakilan Muslim di Berlin dan tidak akan pernah bisa karena situasi politik,” ucap dia.