Sabtu 20 Feb 2021 16:29 WIB

Kala Penguasa Aljazair Pukul Konsul Prancis Sebab Utang

Pemukulan konsul Prancis di Aljazair memicu perang

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Pemukulan konsul Prancis di Aljazair memicu perang. Ilustrasi perjuangan kemerdekaan rakyat Aljazair ketika menumbangkan kekuasaan kolonial Prancis.
Foto:

Pada tahun yang sama, Konsul Prancis Pierre Duval mengunjungi Istana Dai dan membahas beberapa masalah, termasuk utang Prancis kepada Aljazair. Prancis berhutang budi kepada Aljazair dengan bantuan yang diberikannya selama pengepungan yang diberlakukan di Prancis dalam Revolusi Prancis.

Dalam penyerangan yang dilancarkan Prancis ke Italia pada 1796, Jenderal Prancis Napoleon membawa 40 ribu prajurit. Mereka kurang persenjataan dan kelaparan karena kekurangan bahan makanan. 

Lalu Napoleon membeli gandum dalam jumlah besar kepada dua pedagang Aljazair. Janjinya akan dilunasi dengan cara dicicil. 

Pada 1820-an, saat Napoleon tidak lagi berkuasa, pemerintah Prancis masih belum melunasi hutang kepada dua pedagang itu. Prancis juga protes mengapa tagihannya malah jadi besar. Pada akhirnya, Prancis menolak melunasinya.

Sampailah perkara tersebut ditangani penguasa Aljazair Hussein Dey. Dia bertanya kepada konsul Prancis, kapan negaranya melunasi hutangnya. Lalu konsul itu menanggapi dengan tidak jelas, sehingga Dai Hussein memukul wajahnya dengan kipas di tangannya. 

Prancis menganggap insiden itu sebagai penghinaan besar dan memutuskan untuk menanggapinya dengan menyatakan perang terhadap Aljazair.

Namun, nyatanya Prancis berpikir untuk menduduki Aljazair jauh sebelum insiden tersebut. Alasan yang paling menonjol adalah lokasi Aljazair di Mediterania, yang membuat Prancis mendapat keuntungan dari barang-barang negara, dan pemulihan prestise Prancis sebagai kekuatan kolonial.

Pada 1830, Prancis telah memperketat cengkeramannya di negara itu dan tentunya menghadapi serangkaian perjuangan Aljazair yang tidak berakhir sampai akhir pendudukan setelah lebih dari 130 tahun.

 

Sumber: arabicpost  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement