REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh: Muhammad Fahmi Asshidqy | Kader Muhammadiyah, International Exchange Polandia
Islam dan Polandia di Masa Lalu
Abad ke 14 bangsa Tatar tercatat memasuki wilayah Kerajaan persemakmuran Polandia-Lithuania dari Golden Horde. Mayoritas dari mereka adalah prajurit dan artisan, beberapa dari mereka datang sebagai tahanan perang, tapi lebih banyak dari mereka adalah prajurit terlatih yang direkrut.
Divisi khusus tentara Tatar juga terdapat dalam kesatuan militer. Imbalan atas kontribusi mereka dalam perang-perang krusial diberikan dalam bentuk tanah dan hak sebagai warga negara yang setara dengan penduduk lokal (Bogdan Szajkowski, 1999).
Di bagian timur negara tersebut, terdapat desa muslim yang terkenal karena terdapat peninggalan historis berupa masjid di Bohoniki dan Kruszyniany. Bangunan itu memiliki corak gereja orthodok karena pada waktu itu, kebanyakan muslim tatar merupakan orang-orang militer andal tetapi tidak berpengalaman dalam bidang arsitektur sehingga bentuk lokal menjadi pilihan.
Seiring dengan perkembangan zaman, muslim di Polandia mulai berkembang lebih banyak lagi, baik dari keturunan Tatar yang sudah berasimilasi dengan warga Polandia maupun pendatang baru. Para pendatang memiliki beberapa alasan migrasi ke Polandia, pertama yaitu alasan keamanan, terutama karena konflik bersenjata di daerah asal.
Kedua, alasan ekonomi. Meskipun Polandia bukan merupakan negara tujuan utama imigran tetapi kondisi keamanan dan ekonomi di negara ini cukup bagus. Ketiga, pasangan juga memiliki peran terhadap kedatangan imigran di negara tersebut meskipun tidak memiliki jumlah yang signifikan.