REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi mendesak kelanjutan program pengembangan program kualifikasi imam dan penceramah perempuan Muslim. Pernyataan ini diungkapkannya saat bertemu dengan Menteri Wakaf Mohamed Mokhtar Gomaa, Sabtu (14/2).
Dilansir dari Ahram Online, Gomaa dan El-Sisi terus memperhatikan pelatihan kepada para imam dan guru melalui Akademi Awkaf Internasional.
Juru Bicara Kepresidenan Bassam Radi menjelaskan perkembangan terbaru kementerian di bidang penulisan, terjemahan dan penerbitan serta publikasi yang disediakan kementerian untuk perpustakaan Islam di luar negeri.
El-Sisi mendesak pengembangan program kualifikasi bagi para imam dan penceramah terutama penguatan keterampilan komunikasi. Hal ini dilakukan dengan mengamankan kesempatan belajar di bidang psikologi dan sosiologi.
Juru bicara kepresidenan juga mengatakan bahwa pertemuan tersebut membahas sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Wakaf. Selain Gomaa, turut hadir Perdana Menteri Mostafa Madbouly, Menteri Irigasi Mohamed Abdel-Aty, Menteri Keuangan Mohamed Maait dan Menteri Pertanian El-Sayed El-Quseir dalam pertemuan dengan El-Sisi.
Pertemuan tersebut meninjau status pengorganisasian tumpang tindih antara kewenangan umum reforma agraria dan kewenangan wakaf dalam hal bidang pertanian. Pertemuan tersebut juga membahas proyek nasional perluasan horizontal kawasan pertanian nasional, khususnya di Sinai tengah dan utara, Toshka, Al-Hamam dan Minya barat.
Presiden mendesak agar upaya penerapan metode teknologi pertanian modern semakin intensif dan penggunaan sistem irigasi modern secara nasional semakin digencarkan.
El-Sisi juga mendesak koordinasi antara kementerian pertanian dan irigasi untuk mengamankan air irigasi. Dia menyoroti pentingnya meningkatkan efisiensi instalasi pengolahan air limbah dan jaringan kanal serta melapisi kanal-kanal ini secara nasional.