REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai selama ini umat Islam belum menyadari besarnya potensi dana umat yang bisa digali dari umat sendiri. Ma'ruf mengatakan, selama ini umat membutuhkan dana umat, tapi tidak mengetahui potensi dana yang bisa didapat, salah satunya melalui wakaf uang.
Menurut Badan Wakaf Indonesia (BWI), nilai wakaf uang diperkirakan mencapai Rp 180 triliun/tahun.
Ma'ruf pun mengibaratkan perumpamaan keledai kelaparan yang sedang membawa makanan di atasnya. "Kelaparan cari makanan padahal makanannya ada di punggungnya, kita pada posisi kemarin-kemarin itu, umat Islam punya potensi punya dana-dana umat yang bisa digali, bisa dikelola dengan baik tapi karena kita kurang peka dan kurang berpikir dan juga kurang kompak, potensi itu belum tergali," kata Ma'ruf saat membuka Webinar Literasi Wakaf Uang: Menjernihkan Sengkarut Bincang Publik secara daring, Kamis (11/2).
Karena itu, pemerintah memfasilitasi gerakan nasional wakaf uang untuk mendorong potensi yang belum tergali maksimal itu. Wapres menegaskan, pengumpulan dana wakaf itu nantinya akan ditujukan untuk umat sendiri, bukan pemerintah.
Penegasan itu kata Ma'ruf, untuk menjawab tudingan pihak yang menilai dana dari Gerakan Nasional Wakaf Uang yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 25 Januari lalu itu untuk Pemerintah.
"Jadi pemerintah tidak akan mengambil (wakaf) dan bukan untuk pemerintah," kata Ma'ruf.
Justru, Ma'ruf menjelaskan, pemerintah dalam hal ini memfasilitasi dana yang berasal dari umat ini sampai dan menjadi dana abadi umat. Yakni dengan menggencarkan pengumpulan wakaf, memperbaiki pengelolaan dana wakaf, dan menginvestasikan dana wakaf ini ke tempat yang aman.
"Supaya nanti benar benar dana ini terjaga dan diinvestasikan tempat yang aman dan menghasilkan, maka kita akan juga melakukan perbaikan-perbaikan struktural termasuk di badan wakaf, nanti ada pengawas, lalu manajer investasimya yang profesional," katanya.
Karena itu, Ma'ruf menilai umat seharusnya berterimakasih kepada pemerintah yang telah memfasilitasi wakaf uang ini. Sebab, tujuan keterlibatan pemerintah dalam wakaf uang ini untuk memperkuat dan memberdayakan umat.
"Karena itu sebenernya kita harus berterima kasih kepada pemerintah, kepada presiden ya, karena mau memfasilitasi ini, dan punya kemauan untuk menguatkan umat, memberdayakan umat melalui potensi yang ada pada umat itu sendiri," ujarnya.