Jumat 05 Feb 2021 09:26 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Menjadi Pedagang Mulia

Mengupas karakteristik pedagang mulia.

Naskah Khutbah Jumat: Menjadi Pedagang Mulia
Foto:

Ma’asyiral Muslimin, sidang jum’at Rahimakumullah

Mengenai pedagang mulia ini, Nabi SAW memberikan beberapa ciri atau karakter yang dimiliki berdasarkan surat Fathir ayat 29:

Pertama, pedagang yang tidak lalai. Dagang adalah profesi mulia, karena Rasulullah SAW juga memilih profesi ini dalam hal mencari nafkah atau rezeki.

Oleh sebab itu, para pedagang hendaknya tetap mempertahankan karakteristik kemuliaan profesi ini dengan tidak melalaikan kewajibannya sebagai seorang muslim, tidak lupa dengan shalatnya, serta tidak terlalu asyik dengan ramainya pengunjung di gerainya.

Allah SWT berfirman:

رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَٰرَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ ٱللَّهِ وَإِقَامِ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءِ ٱلزَّكَوٰةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ ٱلْقُلُوبُ وَٱلْأَبْصَٰرُ

“Orang laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual-beli dari mengingat Allah, melaksanakan shalat dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat).” (QS an-Nur [24] : 37].

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Alquran adalah Obat

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement