ADIBUSANA
Bahkan, para perusahaan adibusana tidak mau ketinggalan mendayagunakan masker sebagai bagian utama dari seni adibusana di mana para peragawati dan peragawan diwajibkan menggunakan masker ketika berlenggang di panggung cat-walk.
Para perancang adibusana kreatif dan inovatif dalam merancang masker sebagai mahakarya adibusana dalam berbagai bentuk, gaya, dan motif desain sebagai produk andalan industri ekonomi kreatif.
Motif batik juga popular sebagai motif masker yang laris diperjualbelikan, mulai dari Paris, Beijing, sampai New York.
PERADABAN
Isaac Levy adalah pemilik dan pendiri Yvel yang tersohor sebagai produsen perhiasan supermewah dan supermahal dengan 150 tenaga kerja di Israel dan Amerika Serikat terdiri atas para pembuat perhiasan dari Ethiopia dan 23 negara lain-lainnya yang secara khusus digembleng di Megemeria School of Jewelry & Art di pusat pabrik Yvel yang berada di pinggiran Kota Jerusalem.
Keterangan: Masker yang terbuat dari 250 gram emas 18 karat dan bertabur 3.608 diamond putih dan hitam produksi Y Vel.
Selama tiga bulan, para pejuang perhiasan Yvel membanting tulang merentang otot untuk menggubah sebuah mahakarya berbentuk mahamasker dengan desain mesh seberat 90 ons memiliki bagian terbuka yang bisa diselipkan masker N-99.
Mahamasker Yvel terbuat dari 250 gram emas 18 karat dan bertabur 3.608 diamond putih dan hitam(!) berat total sekitar 210 karat. Dengan harga 1,5 juta dolar Amerika Serikat mahamasker ciptaan Yvel layak dinobatkan sebagai pemegang rekor dunia masker termahal.
Ini sekaligus merupakan bukti tak terbantahkan bahwa masker mengalami masa kebangkitan peradaban secara luar biasa dahsyat. Apabila dahulu kala ada zaman batu dan zaman perunggu maka kini ada zaman masker.
Abad XXI layak dinobatkan sebagai abad kebangkitan peradaban masker.