REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyatakan Nahdlatul Ulama (NU) turut berperan aktif dalam pendidikan antikorupsi yang ditanamkan sejak dini di sekolah, pesantren hingga bangku kuliah.
"Juga disemaikan ke dalam hati dalam setiap ceramah yang teduh atau acara keagamaan oleh para ulama sehingga benih-benih antikorupsi tumbuh dan berkembang sejalan dengan berkembangnya alam demokrasi di bumi pertiwi," kata Firli dalam keterangannya, Ahad (31/1) memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-95 NU.
Menurutnya, sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia dan dunia, berbagai kegiatan sosial dan pendidikan yang selama ini dilakukan NU telah memberikan andil untuk mewujudkan tujuan negara di antaranya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Peran serta dan andil NU-lah khittah kenegaraan yang sejatinya adalah manifestasi cita-cita didirikannya republik ini untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia dapat tercapai dan dirasakan oleh segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke mulai Miangas hingga Pulau Rote," ujarnya.
Dia mengatakan, NU selalu hadir dan berdiri paling depan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai ragam permasalahan bangsa seperti persoalan korupsi di Indonesia.