Jumat 29 Jan 2021 23:42 WIB

Arkeolog Israel Temukan Masjid Kuno Era Awal Islam

Masjid kuno era awal Islam ditemukan di Tiberias Israel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid kuno era awal Islam ditemukan di Tiberias Israel. Ilustrasi Danau dan Kota Tiberias.
Foto:

Penggalian awal situs tersebut pada 1950-an membuat para sarjana percaya bahwa bangunan itu adalah pasar Bizantium yang kemudian digunakan sebagai masjid. Namun, penggalian Cytryn-Silverman menggali lebih dalam di bawah lantai.  

Hasil dari penggalian dalam ini menemukan koin dan keramik yang terletak di antara dasar fondasi yang dibuat dengan kasar membantu. Penanggalannya sekitar 660-680 M, hampir satu generasi setelah kota itu direbut. Dimensi bangunan, denah lantai berpilar, dan kiblat sangat mirip dengan masjid lain pada masa itu. 

Penggalian arkeologi di sekitar Tiberias telah dimulai sejak abad yang lalu. Dalam beberapa dekade terakhir, kota kuno telah mulai menghasilkan bangunan monumental lainnya dari masa lalu, termasuk teater Romawi yang cukup besar yang menghadap ke air dan sebuah gereja Bizantium. 

Masjid pertama yang dibangun di kota yang baru ditaklukkan itu berdiri berdampingan dengan sinagoga lokal dan gereja Bizantium yang mendominasi cakrawala. Fase paling awal dari masjid ini lebih membaur daripada struktur yang lebih besar dan megah yang menggantikannya setengah abad kemudian.   

“Setidaknya sampai masjid monumental didirikan pada abad ke-8, gereja tetap menjadi bangunan utama di Tiberias,” ujar Cytryn-Silverman. 

Dia mengatakan ini mendukung gagasan bahwa para penguasa Muslim awal  yang memerintah sebagian besar populasi non-Muslim mengadopsi pendekatan toleran terhadap agama lain. Ini memungkinkan menunjukkan zaman keemasan hidup berdampingan. 

“Anda lihat bahwa permulaan pemerintahan Islam di sini sangat menghormati penduduk yang merupakan penduduk utama kota: Kristen, Yahudi, Samaria,” kata Cytryn-Silverman.  

Kepala arkeolog Israel Antiquities Authority, Gideon Avni, mengatakan penemuan itu membantu menyelesaikan perdebatan ilmiah tentang kapan masjid mulai menstandarkan desainnya dengan menghadap ke arah Mekah. “Dalam temuan arkeologi, sangat jarang ditemukan masjid-masjid purba,” katanya yang tidak terlibat dalam penggalian.  

Avni mengatakan bahwa untuk waktu yang lama, akademisi tidak yakin apa yang terjadi pada kota-kota di Levant dan Mesopotamia yang ditaklukkan oleh umat Islam pada awal abad ke-7. 

“Pendapat sebelumnya mengatakan bahwa ada proses penaklukan, pengrusakan, dan kehancuran,” kata Avni menyatakan para arkeolog memahami bahwa ada proses yang cukup bertahap.  

Sejak awal tahun lalu, pandemi virus corona menghentikan penggalian membuat rumput Galilea subur, tumbuhan dan gulma tumbuh di atas reruntuhan. Hebrew University dan mitranya, German Protestant Institute of Archaeology berencana untuk memulai kembali penggalian pada Februari. 

 

Sumber:  https://apnews.com/article/israel-jerusalem-coronavirus-pandemic-archaeology-76bdaf039055eee55d8bb77fa581cdb2

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement