REPUBLIKA.CO.ID, JEMBRANA -- Sudah lebih seminggu banjir bandang menerjang di tiga Desa Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, pada Jumat (15/1). Sebanyak 32 Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat luapan air sungai di daerah tersebut.
Tiga Desa terdampak banjir di antaranya adalah di Desa Medewi, Desa Pulukan dan Banjar Pasar Desa Pekutatan. Sementara sejumlah hewan ternak milik warga Desa tersebut, hanyut dan ditemukan dalam kondisi mati. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, hanya sejumlah rumah warga rusak bahkan hanyut terbawa arus banjir.
“Dompet Dhuafa Bali, bersama Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Bali, hingga jamaah Majelis taklim Qurrata A'yun mendistribusikan bantuan ke lokasi bencana tepatnya di dua Desa yakni Medewi dan Pulukan, Jembrana, Bali. Bantuan berupa sembako, pakaian dan peralatan dapur bagi warga yang terdampak bencana banjir,” ujar Wahyu Sri Handono selaku Pimpinan Dompet Dhuafa Bali di sela-sela pendistribusian bantuan, Senin (25/1), seperti dalam siaran persnya.
Kolaborasi ini merupakan jembatan aksi kemanusiaan sekaligus dalam upaya respon terhadap kebencanaan yang menimpa wilayah Jembrana, Bali. Selain itu Dompet Dhuafa tetap berusaha keras mengajak seluruh elemen dalam Aksi Peduli Dampak Corona (APDC) yang sangat berpengaruh di sektor industri terutama UMKM hingga Pariwisata terutama di wilayah Bali. Dampak pandemi Covid-19 seperti efek domino bagi warga Bali bahkan dengan adanya bencana banjir makin memperburuk keadaan ekonomi.
“Rencana ke depan DD Bali bisa segera membentuk DD Volunteer agar bisa semakin lebih bermanfaat dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana baik banjir, longsor maupun gunung meletus di Bali,” tutup Wahyu.