REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Hubungan Amerika-Islam/Council on American-Islamic Relations (CAIR) memperingatkan Muslim Amerika Serikat (AS) untuk menghindari gedung DPR negara bagian dan sekitarnya menjelang hari pelantikan presiden terpilih Joe Biden. CAIR juga mendesak masjid dan pusat komunitas melindungi diri mereka dari ancaman kekerasan supremasi kulit putih sayap kanan, menyusul penyerbuan baru-baru ini di Capitol AS.
Direktur Urusan Pemerintah CAIR Robert McCaw mengatakan, sangat prihatin pemberontak sayap kanan yang tidak dapat melampiaskan keluhan politik mereka di gedung DPR atau negara bagian akan menargetkan pusat komunitas minoritas dan rumah ibadah sebagai alternatif atas kemarahan mereka.
“CAIR memperingatkan komunitas Muslim mempersiapkan diri menghadapi kenyataan ini. Kami ingin memastikan semua orang aman," ujarnya dilansir dari 5 Pillars UK, Rabu (19/1).
Penegak hukum dan pejabat negara bersiaga tinggi untuk menghadapi protes yang berpotensi menimbulkan kekerasan menjelang Hari Pelantikan. Pejabat telah menutup sementara beberapa gedung DPR negara bagian dan yang lainnya menjelang upacara pelantikan pada Rabu.
FBI mengatakan, telah menerima peringatan informasi tentang protes bersenjata di 50 gedung DPR negara bagian dan Capitol AS di Washington, DC, sebelum pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.