Rabu 13 Jan 2021 16:21 WIB

China Kembali Bantah Paksa Muslimah Uighur Setop Kehamilan

China membantah paksa Muslimah Uighur hentikan kehamilan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
China membantah paksa Muslimah Uighur hentikan kehamilan. Ilustrasi Muslimah Uighur
Foto:

Pengguna mengeluh, tweet itu melanggar aturan yang ditetapkan Twitter. Platform yang diblokir di China bersama dengan Facebook dan platform media sosial Amerika Serikat lainnya. 

"Pemerintah China sekarang secara terbuka mengakui penggunaan kamp konsentrasi, kerja paksa, sterilisasi paksa dan aborsi, dan bentuk penyiksaan lain untuk menghilangkan minoritas etnis dan agama," ujar Nihad Awad, Direktur Eksekutif nasional The Council on American-Islamic Relations.

China telah melancarkan kampanye selama bertahun-tahun melawan apa yang disebutnya terorisme dan fanatisme agama di Xinjiang.

"Studi menunjukkan bahwa dalam proses pemberantasan ekstremisme, pikiran perempuan Uighur di Xinjiang dibebaskan dan kesetaraan gender serta kesehatan reproduksi dipromosikan, membuat mereka tidak lagi menjadi mesin pembuat bayi," kicau tweet.

Tweet tersebut mengutip sebuah studi oleh Li Xiaoxia, seorang peneliti Akademi Ilmu Sosial Xinjiang yang telah menegaskan bahwa tindakan pengendalian kelahiran di Xinjiang bersifat sukarela. Makalah Li dalam beberapa tahun terakhir meletakkan dasar teoritis untuk membenarkan tindakan pengendalian kelahiran massal. 

Dalam salah satu artikel 2017, Li mengatakan memiliki banyak anak adalah tanda ekstremisme agama dan separatisme etnis.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement