REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania menyatakan telah menyetujui penggunaan vaksin virus corona Sinopharm dari China sebagai penggunaan darurat, Sabtu (9/1). Yordania juga sebelumnya memberi lampu hijau pada penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech dari Jerman.
"Penggunaan darurat, vaksin Sinopharm untuk melawan virus corona baru telah diizinkan," kata kepala administrasi Makanan dan Obat-obatan Yordania, Nizar Mheidat, kepada televisi pemerintah yang dilansir dari Al Arabiya, Senin (11/1).
Menurut Mheidat, vaksin Sinopharm ini merupakan vaksin kedua yang mendapatkan persetujuan negaranya untuk penggunaan darurat di masa Pandemi. Sebelumnya, pada Desember 2020, Yordania telah menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech.
Bahkan menurut Menteri Kesehatan Nazir Obeidat kerajaan telah memesan satu juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech. Bukan hanya itu, Obeidat juga mengatakan Yordania berharap dapat mengakses 650 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari Oxford melalui program Covax global.