Sabtu 09 Jan 2021 09:25 WIB

Akhir Indah Laskar Hizbullah yang Dipeluk Mbah Siroj Solo  

Meski sudah tua, Mbah Siroj Solo tetap ikut berjuang di Laskar Hizbullah

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Meski sudah tua, Mbah Siroj Solo tetap ikut berjuang di Laskar Hizbullah. Ilustrasi Laskar Hizbullah.
Foto:

Sebagai salah satu anggota Barisan Kiai, Mbah Siroj juga kerap didatangkan di hadapan para pejuang Laskar Hizbullah untuk memberikan semangat, pengarahan dan melakukan penggembelengan, baik jasmani maupun rohani.

Seorang pejuang veteran Eks Laskar Hizbullah dan pasukan “Lawa-Lawa”, H Abdullah Adnan menceritakan, pernah suatu ketika ia dan pasukan lainnya yang tergabung dalam Hizbullah berkumpul di Begalon Solo. Saat itu, tentara Belanda sudah mulai memasuki Kota Solo untuk mengadakan Agresi Militer II tahun 1948.

Saat itulah, Mbah Siroj bersama anggota Barisan Kiai mengadakan inspeksi kepada pasukan Hizbullah yang berjumlah sekitar 50 orang. Tiba-tiba seorang anggota Hizbullah yang berusia 25 tahun, Hayyun dipeluk Mbah Siroj sambil berucap, “ahlul jannah..ahlul jannah!”.

Ucapan Mbah Siroj tersebut seakan-akan sudah mengetahui bahwa anggota Hizbullah tersebut akan mati syahid dalam peperangan dan akan  masuk surga. Tak lama kemudian, datanglah tentara Belanda dengan sejumlah pasukan tank, lewat Pasar Kembang ke arah Selatan.

Dengan gagah berani, Hayyun pun maju sendirian sambil membawa granat nanas. Lalu, ia melompat sambil melempar granat ke arah tank. Ketika tank meledak, terbakarlah tentara Belanda yang berada di dalam tank bersama pejuang yang dipeluk Mbah Siroj tersebut.

Sebagai seorang ulama yang hidup di era kemerdekaan, Mbah Siroj telah berkontribusi dalam membangkitakan semangat para pejuang muslim. Hinggat akhirnya, Mbah Siroj wafat pada Senin Pahing, 27 Muharram 1381 Hijriah atau 10 Juni 1961 Masehi.

Jenazahnya dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Makam Haji, Kartasura, Sukoharjo. Sampai saat ini, makamnya selalu didatangi peziarah dari berbagai daerah. Sebagai seorang ulama yang kharismatik, sampai saat ini banyak muridnya yang senantiasa menyelenggarakan acara haul untuk mengenang Mbah Siroj. 

BACA JUGA: Kontak Terakhir Sriwijaya Air Tujuan Jakarta-Pontianak Pukul 14.40 WIB

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement