Kamis 07 Jan 2021 20:53 WIB

Ikhwanul Muslimin, Ditolak Arab Saudi Dekat dengan Iran?

Ikhwanul Muslimin ditolak Arab Saudi tapi dekat dengan Iran kini

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Ikhwanul Muslimin mendapat penolakan Arab Saudi tapi dekat dengan Iran kini. Anggota Ikhwanul Muslimin Yordania di Amman, Yordania.
Foto:

Kepemimpinan Qatar mendukung organisasi yang terkait seperti Hamas, baik secara finansial maupun melalui propaganda. Inilah alasan utama mengapa Arab Saudi, dan UEA dan Bahrain setelahnya, memutuskan hubungan dengan Qatar.

Keretakan itu berlanjut selama tiga tahun. Hubungan Arab Saudi dengan Israel justru semakin erat, dimana Arab Saudi memberikan dukungan atas perjuangan Israel melawan Hamas dan Jihad Islam, keduanya lahir dari Ikhwanul Muslimin.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mendukung pendekatan revolusioner Ikhwanul Muslimin dan mendukung Hamas di Gaza, Ikhwanul Muslimin di Mesir, dan pemerintah Islam di Libya. Erdogan menyebabkan kerusakan besar pada citra Riyadh dengan mengungkapkan apa yang terjadi pada jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018. 

Pada 10 November, Dewan Cendekiawan Senior Saudi mengeluarkan keputusan agama (fatwa) yang menyatakan, "Apa pun yang merongrong dukungan bagi para pemimpin Muslim, seperti menyebarkan keraguan dan pikiran [jahat] atau membentuk kelompok terorganisir yang mengekspresikan kesetiaan [kepada entitas selain penguasa] atau hal-hal serupa, dilarang menurut Alquran dan tradisi. Pemimpin kelompok ini, yang kami peringatkan, adalah Ikhwanul Muslimin, organisasi sesat yang didasarkan pada perjuangan dan perang melawan para pemimpin, menabur konflik di negara-negara, mengganggu kerukunan sosial di dalamnya, dan menggambarkan masyarakat Islam sebagai sesat."  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement