REPUBLIKA.CO.ID, BELGRADE – Angkatan Bersenjata Serbia telah menjadi simbol toleransi antaragama di Balkan Barat antara tentara Kristen dan Muslim yang sama-sama menjalankan agama mereka.
Sebuah masjid dan gereja yang dibangun tujuh tahun lalu di barak Rifat Burdzovic Trso di Novi Pazar memungkinkan tentara Muslim untuk sholat dan tentara Ortodoks untuk beribadah di kapel.
Tentara Muslim Elvir Smailagic mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa perbedaan antara tentara yang bekerja di barak yang sama adalah kekayaan yang besar.
"Dengan membangun tempat-tempat ibadah ini, Serbia telah menunjukkan bahwa mereka tidak membeda-bedakan warganya," kata Smailagic, yang menekankan bahwa setiap tentara yang memasuki masjid untuk beribadah keluar dengan kepuasan spiritual.
"Ini memudahkan untuk melakukan tugas-tugas sulit. Gerbang tentara Serbia terbuka untuk semua Muslim di negara itu," katanya.
Pendeta Vladan Vukovic yang melayani sebagai pendeta di barak tersebut mengatakan, tempat perlindungan bagi dua agama berbeda di bawah satu atap menunjukkan bahwa orang-orang setara di hadapan Tuhan.
"Ini adalah tempat perlindungan spiritual bagi semua anggota militer. Hari ini, orang-orang berjuang dengan banyak kesulitan dan tekanan. Ini seperti perlindungan spiritual bagi semua anggota tentara Serbia. Tentara dapat menemukan kedamaian yang hilang saat menghadapi kesulitan dunia, "kata Vukovic.
Serbia adalah negara bagian bekas Yugoslavia terbesar dengan populasi tujuh juta dengan sebagian besar Kristen Ortodoks. Agama kedua adalah Katolik, sementara Islam melengkapi tiga kelompok agama teratas.
Novi Pazar adalah contoh indah dari kerukunan antaragama dengan populasi 82 persen Muslim.
Sumber: https://www.aa.com.tr/en/europe/serbian-army-unites-muslims-orthodox-soldiers/2099237