REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap amal perbuatan akan diganjar pahala apabila diniatkan karena Allah SWT bukan sebab perkara lain. Seperti bunyi hadist berikut yang menceritakan kisah hijrah seorang lelaki demi Ummu Qaes.
''Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, berkata : saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,'Segala Amal perbuatan hendaklah dengan niat, dan seseorang hanya mendapatkan balasan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka (balasan) hijrahnya itu sesuai apa yang diniatkannya'.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Habib Zein Al-Hiyyed, guru majelis taklim di Tegal, Jawa Tengah menyampaikan sebab hadist di atas. Hadist tersebut lahir ketika ada seseorang lelaki yang berhijrah karena niatan ingin menikahi seorang wanita, bukan niat hijrah karena Allah dan Rasul-Nya.
Ibnu Mas'ud RA berkata bahwa ada seseorang lelaki ingin melamar seorang perempuan yang dikenal dengan nama Ummu Qaes. Perempuan tersebut menolak dan memberi syarat untuk menikahinya.
Syaratnya yakni lelaki tersebut harus berhijrah terlebih dahulu ke Madinah. Dia pun akhirnya berhijrah dan kemudian menikahi Ummu Qaes.
''Para sahabat RA tidak menyebutkan nama lelaki tersebut untuk menutupi hal yang tidak bagus dari seorang muslim, walaupun sebenarnya sesuatu yang dilakukan adalah mubah dan bukan haram,'' kata Habib Zein.
Lelaki tersebut dikenal dengan sebutan "Muhajir Ummu Qaes" karena niatnya berhijrah dari Mekah ke Madinah untuk menikahi perempuan yang dicintainya. Lelaki itu berhijrah bukan untuk mendapatkan pahala berhijrah bersama Nabi Muhammad SAW.