REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan ESQ, Ustaz Ary Ginanjar Agustian mengisi acara Doa Untuk Bangsa yang diadakan oleh Republika secara virtual, Kamis (31/12) malam. Ary memuji Republika sebagai tempat dimana spiritualitas dan intelektual bersatu.
Ary memuji kehadiran Republika sebagai media massa yang turut mencerdaskan bangsa. "Spiritualitas dan intelektual yang terpisah bersatu di Republika. Ini kesamaan visi bersama ESQ dimana kabilah keagamaan dan kebangsaan, kabilah intelektual dengan spiritual disatukan," kata Ary dalam kegiatan doa bersama Republika secara virtual.
Atas dasar inilah, Ary merujuk nabi Muhammad sebagai contoh orang paling berpengaruh di dunia menurut Michael Hart karena sukses menyatukan spiritualitas dan intelektualitas. Peran inilah yang diharapkan dijalankan Republika.
Di sisi lain, Ary kembali mengajak Muslim meluruskan niat menuju tahun baru 2021."Ketika segitiga (ESQ) bersatu maka kita siap untuk 2021. Peran Republika ada di situ," ujar Ary.
Ary mengingatkan segala ujian di 2020 sebaiknya menjadi penguat menuju 2021."Kalau ini (ESQ) sudah dimiliki maka bangsa ini bisa maju, yakinlah Allah maha baik, apa yang dibuat selalu baik termasuk Covid-19 ini," lanjut Ary.
Terakhir, Ary berpesan agar Republika selalu teguh pada prinsip pendiriannya. Dengan begitu Republika bisa selalu eksis seiring perjalanan bangsa."Peganglah visi agar Republika tetap memberi cahaya walau rintangan agar selalu ada. Selamat datang 2021 dengan mata lurus ke depan, hati yang teguh, tangan yang kokoh, semoga Allah meridhoi," ucap Ary.
Ary diketahui seorang motivator Indonesia, yang juga seorang tokoh pembangunan karakter dan penggiat transformasi budaya perusahaan. Ia pendiri ESQ Leadership Center, yaitu sebuah penyelenggara program pelatihan ESQ.
Acara doa bersama Republika baru kali ini diadakan secara virtual karena pandemi Covid-19. Republika sudah mengadakan kegiatan doa di malam pergantian tahun sejak 2005.
"Acara Doa Untuk Bangsa diisi kata sambutan dan tausiyah sejumlah tokoh nasional. Salah satunya adalah Ary Ginanjar Agustian," kata Pemimpin Redaksi Republika,Irfan Junaidi, Kamis (31/12).