Satgas NU Peduli Covid-19, adalah gabungan aksi cegah Covid-19 semua lembaga, banom, perguruan tinggi NU, asosiasi dan organisasi profesi. Satgas NU terdiri dari Lembaga Kesehatan NU, NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah NU (LAZISNU), Lembaga Penangulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI), Rabithah Maahid Islamiyah (RMI), Maarif, LKK, dan seluruh lembaga dan banom lainya.
Berdasarkan data RMI NU, ratusan kiai dan nyai (pengasuh pesantren) wafat pada masa pandemi Covid-19 dan ada 112 pesantren terpapar Covid-19. Sementara tercatat 507 tenaga kesehatan meninggal. Berdasar data Unicef, sekitar 1,3 juta anak di dunia mengalami kesulitan belajar online.
Menyikapi pandemi Covid-19, Satgas NU Peduli Covid telah melakukan langkah nyata di antaranya membentuk posko NU Peduli Covid-19, baik di tingkat PWNU, PCNU maupun pesantren NU. Jumlah Posko NU Peduli Covid-19 provinsi yaitu 32 provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Papua Barat dan Riau (94%), yang aktif melaporkan 28 provinsi (87%). Posko NU Peduli Covid-19 tingkat kabupaten ada 300 kabupaten, dari 514 kabupaten (58%), yang aktif melaporkan 86 kabupaten (29%). Sebanyak 3500 satgas pesantren dari total 28.000 pesantren (12,5%) dengan jumlah relawan 9000 orang kader dan partisipan NU.