REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Seorang anak laki-laki Muslim (20 tahun) dipukuli sekelompok lima Muslim lainnya, karena menikmati makan malam Natal bersama keluarganya di Prancis.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, mengatakan, korban juga diserang karena ibunya yang petugas polisi adalah Muslim, sedangkan ayah tirinya yang juga seorang petugas polisi bukan Muslim.
Dilansir dari laman Daily Mail pada Selasa (29/12), sebelumnya korban yang tidak disebutkan namanya itu sedang menikmati makan tiram, dan udang di rumah keluarganya di Belfort ketika dia membagikan gambar pesta di Snapchat.
Kemudian dari seorang kontak membalas gambarnya, diduga menyebut korban sebagai 'anak kotor orang kulit putih', 'anak ular' dan 'putra petugas polisi'.
Orang yang dia kenal sejak kecil, kemudian diduga mengancam akan menunjukkan kepada korban bagaimana rasanya menjadi orang Arab sejati, dan keduanya mengatur waktu untuk dapat bertemu di tempat parkir terdekat.