Karenanya, jika manusia ingin diakui eksistensinya, maka ia harus terus mencipta. Manusia dapat menciptakan sesuatu di dunia ini sesuai dengan kemampuan berpikirnya dengan bahan yang telah diciptakan oleh Allah. Dengan segala potensi yang ada pada dirinya, manusia didorong, bahkan diperintahkan, untuk dapat menghasilkan karya, cipta dan rasa yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Derajat “sebaik-baik manusia” dapat dicapai saat manusia menjadi yang paling bermanfaat bagi sesamanya.
Manusia bisa menciptakan sesuatu yang baru (dalam perspektif manusia) atau berinovasi seiring dengan perkembangan ruang dan waktu. Jika Allah Yang Maha Besar dan Sempurna dalam ciptaan-Nya, maka manusia yang ingin besar mesti mencipta dengan segala kekurangannya. Orang-orang besar dinilai besar karena kualitas positif dan ciptaan inovatif yang dimilikinya, bukan karena mereka tidak pernah melakukan kesalahan. Selalu ada trial and error dalam setiap penemuan dan penciptaan hal yang baru. Wallahu a’lam bi al-shawab.
Sumber: Majalah SM Edisi 17 Tahun 2017