Selain itu, menurut dia, MUI juga menjadi bagian dari wajah keberagamaan masyarakat Indonesia yang sangat santun. Menurut dia, MUI adalah representasi dari relasi ulama dan umara yang saling menghormati dan mengisi.
Dia mengatakan, ada banyak momentum di mana antara ulama dan umara saling mengisi, saling mengoreksi dan bahkan saling berbagi peran. “Inilah relasi harmoni ulama dan umara yang harus kita jaga. Kita percaya sosok-sosok dalam MUI adalah para ulama terpilih yang tak diragukan lagi komitmen kebangsaannya,” kata Gus Yaqut.
“Kita percaya MUI merupakan khadimul ummah, shadiqul hukumah atau pelayan umat dan mitra pemerintah. Seluruh bangsa Indonesia tentunya akan menanti peran MUI ke depan,” imbuhnya.
Di apun menegaskan bahwa pihaknya tak akan sungkan membuka kemitraan yang seluas-luasnya bersama MUI dalam membangun dan menjaga kerukunan. Menurut dia, Kemenag juga telah menyiapkan beragam program pembangunan bidang agama.
“Tentu kami tak dapat menjalankannya sendirian. Perlu keterlibatan masyarakat, tokoh agama dan ormas Islam,” jelasnya. “Persatuan akan semakin meneguhkan langkah kita dalam dakwah dan pembangunan. Karena itulah, kita harus terus bersinergi,” tutupnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
