REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama BAZNAS M Arifin Purwakananta memenangkan predikat Top Leader On Digital Implementation pada ajang TOP Digital Award yang diselenggarakan oleh majalah IT Works pada Selasa, 22 Desember 2020, di Hotel Raffles Jakarta. Arifin menerima piagam dan medali yang diserahkan oleh Prof Dr Ing Ir Kalamullah Ramli, M Eng selaku Ketua Dewan Juri ajang bergengsi ini.
Penghargaan ini merupakan apresiasi atas kepemimpinan Arifin sebagai Direktur Utama BAZNAS yang telah mendorong berbagai kemajuan dalam bidang pengumpulan, pengelolaan operasi dan penyaluran zakat dengan memanfaatkan teknologi digital selama ini. Berbagai inovasi digital yang dilahirkan BAZNAS ikut mendongkrak kepercayaan public yang meningkat sangat pesat di BAZNAS RI.
Dari sisi pengumpulan dana Arifin dianggap mampu mendongkrak pengumpulan BAZNAS Pusat dari Rp 94 miliar pada Laporan audited di akhir 2015 menjadi empat kali lipatnya yakni angka pengumpulan yang diprediksi sekitar Rp 380 Miliar di akhir tahun 2020 ini. Penghimpunan melalui digital menjadi unit yang meningkat sangat pesat sejak dimulai oleh BAZNAS sejak 2016.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Muzaaki dan masyarakat atas dukungannya dalam menggunaakan zakat digital”, kata Arifin.
Pada strategi pengumpulan digital ini BAZNAS meluncurkan strategi MultiPlatform Digital Fundraising yang memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi digital bagi proses menggalang dana baik dalam kampanye zakat, pembuatan kanal kemudahan donasi dan memberi pelayanan yang memuaskan bagi Muzakki. Multi platform adalah konsep memberikan akses seluas luasnya utk mengajak, memudahkan dan membangun kepuasan Muzakki.
Arifin mengatakan lembaganya mengembangkan BAZNAS Platform, NonCommercial Platform, Commercial Platform, Social Media Platform, Innovative Platform dan Artificial Inteligent sebagai strategi. Strategi ini tercatat sangat berhasil sehingga di masa pandemic BAZNAS menjadi lembaga pengelola zakat yang dianggap siap menghadapi krisis berkat pengelolaan digital.
Tidak hanya untuk pengumpulan, digitaliasi zakat telah lebih dulku focus pada digitalisasi isistem operasi. Untuk itu BAZNAS mengembangkan Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA) yang menjadi master bagi system operasi digital. SIMBA juga digunakan oleh BAZNAS daerah untuk mengembangkan sistem operasional yang terkoneksi dengan BAZNAS Pusat.
BAZNAS juga memanfaatkan digital untuk program pendistribusian dan pendayagunaan zakat. “Kami mendorong program ATM Beras pada 2017 untuk meningkatkan kapasitas bantuan ke masyarakat dan memberikan rasa lebih nyaman kepada Mustahik," ujar Arifin. Pembuatan program adroid unutk pemilik warung telah ikut membantu Mustahik di saat pandemic.
“Kami berterima kasih dan mempersembahkan penghargaan ini kepada semua pegiat zakat yang belajar dan mengembangkan digital utk upaya menguatkan perzakatan nasional”, sambung Arifin. “Terima kasih kepada semua Muzakki dan mustahik, serta kepada semua amil BAZNAS yang ikut memperjuangkan digitaliasi zakat”, tutur Arifin.
Pada kesempatan yang sama BAZNAS juga menerima TOP Digital Implementation 2020 Bintang 4 dan Top Digital Transformation Readiness 2020. Ajang in juga memberikan award kepada Lementrian dan lemnaga, BUMN dan perusahaan terkemuka yang ikut mengembangakn digitalisasi Indonesia.