REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada mengumumkan akan memberikan sekitar 70 juta dolar AS kepada badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina, Agensi Pekerjaan dan Pemulihan (UNRWA), Senin (21/12). UNRWA kelimpungan akibat pemotongan dana Amerika Serikat.
Bantuan sebesar 90 juta dolar Kanada akan didistribusikan selama tiga tahun ke depan. Bantuan ini diadakan setelah kepala badan tersebut memperingatkan pada bulan lalu mereka sedang menghadapi krisis keuangan terburuk.
UNRWA menjalankan sekolah, menyediakan layanan kesehatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya kepada sekitar 5,7 juta warga Palestina dengan status pengungsi. "Dukungan ini akan membantu menanggapi meningkatnya kebutuhan pengungsi Palestina yang rentan di lima wilayah operasi UNRWA, yaitu Tepi Barat, Gaza, Suriah, Lebanon dan Yordania," kata Kementerian Luar Negeri Kanada dalam sebuah pernyataan, dilansir di Al Arabiya, Selasa (22/12).
Kementerian menambahkan bantuan tersebut berguna bagi lebih dari setengah juta anak-anak untuk menerima pendidikan yang berkualitas. Selain itu, bantuan juga dapat mendanai lebih dari 140 klinik kesehatan dasar, menyediakan tempat tinggal, dan makanan bagi para pengungsi yang tidak mampu.
"Kebutuhan pengungsi Palestina tidak dapat disangkal, terutama selama pandemi global. Mereka menghadapi tingkat kemiskinan yang tinggi, ketidakamanan pangan dan pengangguran," kata Menteri Pembangunan Internasional Kanada Karina Gould.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memulihkan bantuan kepada badan tersebut pada 2016 setelah dipotong empat tahun sebelumnya oleh pendahulunya yang konservatif, Stephen Harper. Dari 2016 sampai 2019, Kanada menghabiskan 110 juta dolar Kanada untuk mendukung badan tersebut. Kanada juga menyediakan 1,5 juta dolar Kanada pada April untuk membantu Palestina menanggapi pandemi.
Israel telah lama mendorong penutupan UNRWA dengan alasan hal itu membantu melanggengkan konflik dengan Palestina. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mendukung sikap Israel dengan memotong bantuan pada 2018 lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
