REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Juru bicara Kementerian Kesehatan Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan warga Saudi yang sudah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 dalam kondisi stabil.
"Hingga saat ini belum timbul masalah," katanya dilansir dari Arab News, Selasa (22/12).
Ia pun mengingatkan agar mereka menerima dosis vaksin Covid-19 kedua. Hal ini diperlukan sebagai suntikan penguat.
"Untuk memastikan kekebalan penuh terhadap virus," katanya.
Menurutnya, petugas kesehatan akan menjaga kontak dan memantau status orang yang telah mendapatkan suntikan pertama. Kemudian suntikan kedua akan diberikan kepada mereka sesuai dengan jadwal yang disediakan oleh produsen vaksinasi.
Penyuntikan vaksin Pfizer-BioNTech harus dilakukan dua kali dengan jarak waktu 21 hari dari suntikan pertama. Suntikan kedua harus dilakukan untuk mencapai tingkat kemanjuran 95 persen dan untuk mencegah atau mengurangi efek dari gejala infeksi Covid-19.
Selama dua minggu terakhir, Kementerian mencatat perubahan tingkat infeksi di seluruh wilayah Kerajaan. Enam wilayah Kerajaan telah menunjukkan stabilitas dengan sedikit peningkatan jumlah, hingga 10 persen, sedangkan Riyadh, Qassim, Hail, Jazan dan Perbatasan Utara telah menunjukkan penurunan kasus sebesar 50 persen.
Wilayah Baha dan Jouf telah menunjukkan peningkatan sebesar 50 hingga 100 persen dalam dua minggu terakhir. Ada 162 kasus baru yang tercatat di Arab Saudi pada Ahad (20/12), meningkatkan jumlah infeksi menjadi 361.010.
Saat ini terdapat 3.010 kasus aktif, 416 di antaranya dalam perawatan kritis. Semua wilayah mencatat jumlah kasus baru di bawah 50. Riyadh memiliki 40 kasus, Makkah 39 dan Madinah 30.
Ada 156 pemulihan yang tercatat, sehingga jumlah total menjadi 351.878. Dengan 10 kematian baru, meningkatkan jumlah total menjadi 6.122 kasus kematian. Ada 33.275 tes PCR dalam 24 jam terakhir, meningkatkan totalnya menjadi lebih dari 10,6 juta sejauh ini.