Jumat 18 Dec 2020 05:00 WIB

Lembaga HAM Sebut Banyak Pelanggaran Agama Islam di Eropa

Banyak terjadi pelanggaran agama Islam di Eropa.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Lembaga HAM Sebut Banyak Pelanggaran Agama Islam di Eropa. Foto: Islamofobia (ilustrasi)
Foto: avizora.com
Lembaga HAM Sebut Banyak Pelanggaran Agama Islam di Eropa. Foto: Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberitaan perihal Islamofobia di dunia Barat sepertinya tak pernah berakhir. Terlebih, suasana sempat memanas dengan kasus-kasus yang terjadi di Prancis dan berhubungan dengan Presiden Macron.

Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Yuri Octavian Thamrin, menyebut berdasarkan pengamatan lembaga Hak Asasi Manusia (HAM), ada banyak kejadian yang menyerang Islam.

Baca Juga

"Islamofobia berasal dari kata phobia, takut. Ketakutan ini lantas menimbulkan benci yang ujung-ujungnya membentuk stereotype. Hal ini semakin meningkat didukung oleh berita bohong atau fake news," kata dia saat mengisi kegiatan Webtalks series Vol. 3 dengan tema "Islamophobia Bagaimana menyikapi!" yang diadakan oleh Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Jakarta, Kamis (17/12).

Ia lantas menyebut ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami phobia. Di antaranya adalah perbedaan budaya, agama, serta kepentingan politik.

Ke depan, Yuri Thamrin menyebut akan ada penguatan tren Islamofobia. Salah satu faktor pendukungnya adalah kelompok sayap kanan yang kini menempati posisi lima terbesar politik di Eropa.

Saat ini, partai populis disebut semakin mengalami penguatan. Di samping itu, media Eropa hingga kini masih melihat Islam dengan perspektif yang kurang baik.

"Salah satu media yaitu The Telegraph. Jika ada laporan mengenai teror, pasti dikaitkan dengan Islam," kata dia.

Bahkan, Yuri menyebut saat ini ada kecenderungan gerakan menormalisasi phobia Islam di Eropa. Salah satu contohnya, ada seorang penulis yang terkenal membenci Islam dan telah beberapa kali menerima protes, namun tetap menerima penghargaan nobel.

Mengutip sebuah pernyataan terkenal, ia menyebut Islamophobia layaknya kanker sosial. Nilai-nilai luhur Eropa yang terkandung dalam dasar hukumnya perlahan-lahan habis oleh pemikiran ini.

"Membiarkan Islamophobia tetap ada sama saja dengan membiarkan pemikiran mulia Eropa dihilangkan," kata dia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement