Ahad 13 Dec 2020 05:03 WIB

Senator Muslim Pertama Georgia Bicara Perubahan Politik AS

Muslim Georgia perlu terlibat dan kemudian mendapatkan pujian atas partisipasinya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Senator Muslim Pertama Georgia Bicara Perubahan Politik AS. Senator Muslim pertama di Georgia, AS, Sheikh Rahman, menyampaikan pandangannya soal masa depan politik AS. Sheikh Rahman saat disumpah sebagai senator negara bagian AS, Georgia pada Januari 2019.
Foto:

"Banyak orang pindah ke sini dari berbagai negara bagian dan dari luar negeri," katanya. "Wilayah saya akan seperti apa Amerika nantinya. Yang saya wakili adalah masa depan Amerika," ucap dia.

Ironisnya, sekitar 30 tahun yang lalu dia menjadi bagian dari gugatan class action oleh ACLU dan NAACP yang mengklaim bawa tindakan manipulasi (gerrymandering) mencegah minoritas terpilih di distrik yang sekarang dia wakili. Meskipun dia melihat keragaman demografis itu penting, dia menekankan dia terpilih untuk mewakili orang Georgia dari semua latar belakang.

Sebelum terpilih sebagai delegasi super pada 2016, ia berkeliling ke seluruh negara bagian, termasuk daerah pedesaan. "Ketika mereka mengenal saya, dan mendengar apa yang akan saya lakukan untuk pedesaan Georgia, mereka memilih saya. Kami harus menjangkau dan membuat perbedaan," katanya.

Di antara masalah utama yang dia perjuangkan adalah peningkatan akses ke perawatan kesehatan, pendidikan, transportasi, dan perumahan yang terjangkau."Saya bisa mewakili orang biasa," katanya. "Saya menjalankan bisnis restoran, saya mencuci piring, saya memiliki toko serba ada, saya mengendarai taksi. Saya seperti orang biasa. Saya pernah melihatnya."

Rahman juga bekerja untuk menjembatani perbedaan agama, di mana dia telah mempertemukan para pemimpin lokal dari semua agama besar. Dia berharap melihat lebih banyak keterlibatan sipil dari imigran Muslim dan anak-anak mereka, yang dia lihat sering bekerja keras dan sukses dalam studi dan profesi, tetapi tidak sering terlibat secara politik.

"Umat Muslim perlu terlibat dan kemudian mendapatkan pujian atas partisipasi mereka," katanya.

Saat ini, dia merasa memiliki harapan pada pemilihan senat Januari 2021 nanti dan bahkan memikirkan tentang pemilihan gubernur pada 2022. Pencalonan gubernur terakhir di negara bagian itu menyaksikan persaingan ketat antara Republikan Brian Kemp dan Demokrat Stacey Abrams, yang kekalahan tipisnya menarik perhatian nasional terhadap penindasan pemilih.

Sejak itu, dia telah menjadi pendukung utama hak-hak pemilih dan telah secara luas dikreditkan untuk mobilisasi pemilih Georgia yang membantu membalikkan kebiruan negara bagian untuk Joe Biden dalam pemilihan umum terbaru. "Saya berharap untuk tahun 2022, dan saya berharap kami bisa memenangkan putaran kedua," katanya.

"Saya belum pernah mendengar apa pun tentang pencalonan Stacey Abrams. Saya pikir dia masih ingin menjadi gubernur. Saya ingin dia mencalonkan diri lagi. Itu kesempatan terbaik yang kita miliki. Jika dia menang, itu akan memberdayakan kita semua," ujarnya.

Sebelum itu terjadi, masih ada pemilihan senat, yang setiap hari semakin meningkatkan perhatian pada negara bagian yang akan menentukan jalannya demokrasi Amerika setidaknya untuk dua tahun ke depan.

"Sangat menyenangkan sekarang menjadi orang Georgia. Dulu beberapa tahun yang lalu orang membicarakan tentang Ohio. Sekarang semua orang membicarakan Georgia. Saya senang menjadi bagian darinya, dan saya berharap bisa membuat perbedaan," imbuhnya.

 

https://english.alaraby.co.uk/english/society/2020/12/11/georgias-first-muslim-senator-reflects-on-americas-political-future

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement