Kamis 10 Dec 2020 05:43 WIB

Langkah Indonesia Berkontribusi dalam Pelatihan Imam Eropa

Jerman mengusulkan kontribusi Indonesia dalam pelatihan imam di Eropa.

Langkah Indonesia Berkontribusi dalam Pelatihan Imam Eropa. Seminar online soal pelatihan imam di Eropa.
Foto:

Tantangan terbesar bagi para Imam di Eropa adalah bagaimana fungsi dan keberadaan mereka dapat diterima oleh komunitas agamanya, komunitas masyarakat, dan diterima pula oleh otoritas atau pemerintah setempat. 

Menanggapi hal itu, Prof Azra menekankan pentingnya mendorong integrasi komunitas muslim yang lebih solid ke dalam masyarakat Eropa, Integrasi tersebut membutuhkan adanya dialog yang lebih intensif. Tidak hanya dialog antara komunitas muslim dan nonmuslim, akan tetapi yang tidak kalah penting adalah mendorong dialog antara sesama komunitas muslim.

Dikatakan Prof. Azra lebih lanjut: "Keberagaman itu terjadi di berbagai lapisan masyarakat.Keberagaman antar agama dan keberagaman dalam satu agama. Kita tidak hanya bicara keberagaman yang bersifat sektarian saja, seperti sunni dan syiah, tapi bahkan dalam sektarian yang sama pun ditemukan berbagai keragaman dalam menjalankan agama,”papar Prof. Azra. "Dalam semua lini keberagaman tersebut dibutuhkan adanya dialog yang kondusif," tambahnya.

Prof Azra juga menambahkan bahwa untuk mendorong integrasi ke dalam Eropa, komunitas muslim di Eropa perlu memperkuat tingkat ekonomi mereka. 

 

Dalam beberapa dekade terakhir, Jerman telah mengalami keragaman agama dan budaya yang lebih besar, terutama akibat imigrasi dari negara-negara muslim. Data departemen dalam negeri Jerman menunjukkan, saat ini, sekitar 4,5 juta muslim tinggal di Jerman, atau sekitar 5,5% dari total populasi. Sebagian besar dari mereka adalah warga negara Jerman.

sumber : Deutsche Welle
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement