REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI), Syamsuddin berharap, pada tahun depan dengan anggaran Kementerian Agama (Kemenag) yang sebagian besar untuk pendidikan dapat digunakan untuk membangun madrasah negeri baru.
"PGMI berharap, dengan anggaran ini dapat dipakai pertama untuk membangun madrasah negeri baru supaya menambah jumlah madrasah negeri yang sangat jomplang dengan swasta," kata Syamsuddin pada Ahad (6/12).
Dia mengungkapkan, saat ini madrasah negeri hanya sekitar 10 lebih sekolah, sedangkan swasta hampir 90 persen. Untuk itu, beban biaya pendidikan umat islam yang 87 persen begitu berat, khususnya di madrsah swasta.
Kemudian yang kedua, dia berharap agar Kemenag lebih memperhatikan guru madrasah. Terlebih lagi di masa pandemi ini banyak yang berpengaruh pada kesejahteraan guru.
"Agar Kemenag meningkatkan kualitas profesi guru madrasah, dengan proram pelatihan secara intensif. Selain itu penting disediakan pendidikan lanjut. Perlu peningkatan kesejahteraan guru madrasah. Guru-guru honorer sangat rendah kesejahteraannya, apalagi guru honorer swasta," ucapnya.
Syamsuddin mengatakan, Kemenag perlu fokus dalam memenuhi standar pendidikan tersebut. Menurutnya pemerataan pembangunan madrasah juga penting untuk dilakukan.
"Untuk peningkatan mutu keluaran madrasah harus ada peningkatan kualitas guru dan sarana, prasarana. Kalau gak motto madrasah hebat bertabat, tinggal slogan," kata dia.