REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) mengatakan, setidaknya ada tiga masjid di Singapura yang ditutup setelah dikunjungi jamaah yang positif Covid-19. Dalam unggahan Facebook-nya Rabu (2/12), MUIS menyebutkan, jamaah tersebut diketahui mengunjungi Masjid Ahmad yang terletak di kawasan Pasir Panjang, Masjid En-Naeem di 120 Tampines Road, serta Masjid Temenggong Daeng Ibrahim di Telok Blangah.
Berdasarkan informasi, ketika masjid ditutup sejak Rabu, MUIS berencana melakukan pembersihan dan desinfeksi. "Ibadah berjamaah akan dihentikan sementara hingga ada pembersihan dan disinfeksi menyeluruh pada Kamis, menunggu pemeriksaan dan konfirmasi dari instansi terkait." ujar MUIS dikutip di Channel News Asia, Kamis (3/12).
Hal tersebut juga ditegaskan oleh masjid Temenggong Daeng Ibrahim, yang mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa masjid akan ditutup pada 2 Desember dan akan dibuka kembali pada 3 Desember. Dalam unggahannya, masjid tersebut mengatakan, operasi desinfeksi telah berhasil dilakukan.
Hingga hari ini, ibadah berjamaah di tiga masjid itu memang otomatis dihentikan sementara, sesuai dengan aturan. Menurut MUIS, Departemen Kesehatan juga hingga kini masih aktif melakukan pelacakan kontak dengan siapa pun yang sempat atau diidentifikasikan dengan individu positif Covid-19 itu.
"Ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menggunakan TraceTogether (aplikasi pelacak Covid-19 Singapura) saat mengunjungi masjid, sehingga siapa pun yang mungkin terpapar orang yang terinfeksi dapat diidentifikasi dan dihubungi dengan cepat," kata MUIS.
Menurut masjid-masjid lainnya, ibadah jamaah Muslim yang telah dihentikan selama dua bulan sebelumnya, kini memang bisa dilakukan kembali. Dengan ketentuan, jumlah individu yang dibatasi setiap sesinya.
Sekitar 10 masjid juga mulai menawarkan tiga pembagian waktu sholat dengan 50 orang per gelombangnya per 13 November lalu. Sebelum akhirnya, kini menambah ruang menjadi 250 jamaah.
Untuk mempertahankan ibadah berjamaah itu, pengunjung harus menggunakan aplikasi TraceTogether atau token dan melakukan check-in SafeEntry. Hingga Rabu kemarin, Singapura diketahui telah melaporkan lebih dari 58.200 kasus Covid-19 dan 29 kematian akibat penyakit tersebut.