REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Para pakar memperingatkan bahaya genosida yang mengancam 200 juta Muslim di India saat ini. Ketakutan itu disuarakan dalam diskusi panel yang diselenggarakan Dewan Muslim India-Amerika di Washington, AS pada awal pekan ini dengan judul Ten Stages of Genocide and India’s Muslims atau Sepuluh Tahap Genosida Muslim India.
Para peserta panel diskusi mendesak para pemimpin global melakukan tindakan nyata. Tidak hanya mendakwa dan memberi saksi pada pemerintah India, namun juga perlu mengeksposnya secara internasional hingga kejahatan terhadap kemanusiaan bisa dicegah.
"Persiapan genosida pasti sedang berlangsung di India," kata Gregory Stanton yang menjabat Presiden sekaligus pendiri Genocide Watch sebuah organisasi yang intens mengamati dan mencegah genosida di suatu negara, seperti dilansir Geo News, Sabtu (21/11).
Stanton mengatakan penganiayaan yang terjadi terhadap Muslim di Assam dan Khasmir yang diduduki India merupakan awal dari pembantaian yang dilakukan pemerintah India. "Tahap selanjutnya adalah pemusnahan, itulah yang kami sebut genosida," kata Santon.
Santon juga mengatakan pembongkaran Masjid Babri dan pembangunan kuil di atasnya merupakan mata rantai yang sama menuju genosida. Sementara itu, terkait tuduhan dan penangkapan ratusan Muslim oleh polisi New Delhi dalam kerusuhan yang terjadi baru-baru ini adalah tahap penyangkalan sebelum genosida.
Aktivis Hak Asasi Manusia asal India, Teesta Setalvad mengatakan kekerasan terhadap umat Islam semakin memperburuk kondisi sosial ekonomi mereka. "Kurangnya peluang sosial ekonomi, ketakutan terus-menerus dan rasa tak aman di antara Muslim India yang ditimbulkan dari taktik perkataan yang mendorong kebencian adalah sesuatu yang mungkin bisa disesuaikan dengan kemungkinan peningkatan situasi genosida," kata Setalvad.
"Bisakah sebuah negara yang mengklaim sebagai negara demokrasi terbesar memaksa 14 persen penduduknya, menindas, tunduk dan menyangkal hak asasi dan konstitusional mereka tanpa mengundang kemarahan komunitas internasional?" kata aktivis politik Muslim, Qasim Rasool.
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan apa yang disampaikan Genocide Watch telah mendukung pendirian dan sudut pandang Pakistan selama ini terhadap apa yang terjadi di India. Qureshi mengatakan Pakistan sudah menyatakan keprihatinan atas perlakuan India terhadap Muslim kepada forum internasional.
Bahkan, menurutnya, saat ini kondisinya semakin memburuk di wilayah Khasmir yang diduduki. Qureshi menyatakan Pakistan juga telah memberikan bukti yang kuat tentang keterlibatan India dalam aksi terorisme di Pakistan.