Kamis 19 Nov 2020 23:20 WIB

Yahudi Minoritas di Latvia, tapi Islam Lebih Dipinggirkan

Islam mengalami marginalisasi dan gejala Islamofobia di Latvia

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Islam mengalami marginalisasi dan gejala Islamofobia di Latvia Latvia
Foto:

Selama pembentukan Uni Soviet dan terjadinya perang sipil, banyak pengungsi yang masuk ke Latvia, termasuk Muslim dari berbagai etnis. Namun baru diketahui Muslim Latvia merupakan orang Turki.

Pada 1928, Husnetdinov, imam Turki memimpin komunitas Muslim Riga di Latvia. Pada dua dekade terakhir pada abad ke- 19 kehadiran Muslim meningkat. Islam merupakan agama transnasional yang ada di Latvia. Komunitas Muslim pertama di Riga terbentuk pada 1993. Komunitas ini juga dibentuk di Jekabplis dan Daugavpils.

Sejak 1997, yang menjadi imam adalah keturunan Tatar, Midhat Satdanov. Saat ini, terdapat 15 komunitas Muslim di Latvia yang tidak memiliki payung hukum.

Pada 2005, seorang doktor beragama Kristen yang berasal dari Lebanon, yaitu Hosam Abu Meri mendirikan Pusat Arab Latvia. Lembaga ini menyatukan orang Arab di Latvia yang berjumlah sekitar 120 orang.

Pada 2011, Pusat Islam Latvia didirikan dan Zufars Zainullin terpilih sebagai ketua pertama. Anggota dan pengunjung Islamic Center sebagian besar adalah mahasiswa asing dan warga Latvia. Jumlah warga Latvia yang menjadi mualaf masih sedikit. Namun, mereka merasa lebih religius ketika memeluk Islam.

Kendati demikian, pengaruh budaya Muslim meningkat dalam dua dekade terakhir. Toko kebab menjadi pemandangan yang umum di Riga termasuk motif Timur Tengah dalam seni dan musik Latvia.

Universitas Latvia juga membuka studi Asia dengan pengajarnya profesor budaya Islam, Leons Taivans. Gerakan penerjemahan Alquran juga menggeliat. Alquran telah diterjemahkan dua kali ke dalam bahasa lokal. 

photo
Suasana ibukota Latvia, Riga, di malam hari - ()

Persentuhan budaya Latvia dan Islam juga berlangsung melalui pariwisata. Mesir dan Turki adalah rute wisata umum bagi orang Latvia. Umumnya orang Latvia tidak asing dengan budaya Islam. Banyak kasus perkawinan campuran dan kontak internasional.  

Namun, perang yang sedang berlangsung melawan terorisme dan krisis pengungsi baru-baru ini telah memicu kebangkitan Islamofobia di masyarakat Latvia.

Publik khawatir aksi terorisme yang menargetkan Eropa, merambah ke Latvia. Ini antara lain tergambar dari gesekan budaya asing dari para imigran yang berpotensi memecah belah masyarakat Latvia.

 

Islam adalah agama minoritas di Latvia. Pew Forum menyebutkan, jumlah Muslim Latvia diperkirakan mencapai 2.000 jiwa yang didomi nasi oleh penganut mazhab Sunni. Tak mudah menjadi minoritas di negara yang terletak di kawasan Baltik, Eropa Utara, ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement