REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Untuk ketiga kalinya dalam enam bulan terakhir, seorang tokoh penting di Islamic Relief Worldwide (IRW) mengundurkan diri. Setelah mengekspresikan pandangan anti-semit atau anti Yahudi di media sosial.
Tayeb Abdoun, mantan CEO IRW sementara dan pegawai veteran 25 tahun di badan bantuan kemanusiaan internasional itu mengundurkan diri pada 14 Oktober 2020. Karena dia mengunggah gambar di Facebook dengan acungan jempol dan menulis seperti ini.
"Letakkan mayat orang Yahudi di atas puncak gunung, sehingga tidak ada anjing di Palestina yang menderita kelaparan," kata Tayeb dalam Facebook. Dilansir dari The Jarusalem Post, Senin (16/11).
Pada 13 Oktober 2015, tiga orang Israel tewas dalam serangan senjata dan pisau di Yerusalem di lingkungan Armon Hanatziv.
Abdoun mengundurkan diri setelah surat kabar Swiss Tages-Anzeiger (TA) mengkonfrontasinya.
"Kami terus bekerja sebagai organisasi untuk mengeluarkan siapa pun yang tidak memenuhi nilai-nilai inti kami sebagai amal yang penuh hormat, peka terhadap keyakinan, tidak diskriminatif, dan berprinsip," tulis IRW pada 14 Oktober.
Pendiri IRW, Hany El Banna baru-baru ini menyebut minoritas Yazidi di Irak utara sebagai pemuja setan.
Abdoun menulis bahwa klise palsu dari penyembah setan berfungsi sebagai pembenaran bagi ISIS untuk membunuh ribuan Yazidi di Irak utara atau untuk memperkosa wanita mereka sebagai budak seks.
Abdoun juga mengomentari masalah dan acara lainnya, seperti yang dilaporkan. Setelah serangan yang dilakukan ISIS di Paris, Abdoun mengutip teks Arab di halaman Facebook-nya yang menunjukkan bahwa negara-negara Barat adalah teroris yang sebenarnya. Ia juga menulis pertanyaan retoris tentang perbedaan nyata antara Kristen, Yahudi, dan iblis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika