REPUBLIKA.CO.ID BOYOLALI--Status Siaga III Gunung Merapi berdampak terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung. Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) melakukan asesmen di Tempat Penampungan Pengungsian Sementara (TPPS) Desa Tlogolele yang berada di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Rabu (11/11).
TPPS Tlogolele menampung 133 orang pengungsi yang terdiri dari anak-anak, balita, difabel, ibu hamil, dan lansia. Selain melakukan asesmen di lokasi, tim ACT Solo bersama MRI juga memberikan psikososial kepada anak-anak yang mengungsi di TPPS Tlogolele. Banyaknya anak-anak yang mengungsi membutuhkan perhatian khusus.
Sekertaris Desa Tlogolele sekaligus koordinator TPPS Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra, menyampaikan kondisi di TPPS masih sangat membutuhkan tim menghilangkan stres para pengungsi.
"Di titik pengungsian ini ada 32 balita. Kalau untuk relawan, yang belum ada di sini adalah relawan yang mengajak anak-anak bermain dan belajar," ungkap Neigen seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika dari ACT Solo, Kamis (12/11).
Ada lima orang dari MRI yang kemudian memberikan psikososial untuk anak-anak di TPPS Tlogolele. Anak-anak bisa tersenyum dan tertawa. Bahkan anak-anak meminta untuk agar kakak relawan bisa kembali lagi esok untuk membersamai mereka bermain.