Kamis 12 Nov 2020 12:08 WIB

Syekh Ali Jaber akan Lobi Kemendikbud untuk Akbar

Syekh Ali Jaber menjelaskan alasannya melobi Kemendikbud untuk Akbar.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Syekh Ali Jaber akan Lobi Kemendikbud untuk Akbar. Foto:  Syekh Ali Jaber meninta izin kepada keluarga besar Muhammad Gifari Akbar (16 tahun) untuk mengangkatnya sebagai anak asuh di Kampung Sodong, Kelurahan Muarasanding, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu (11/11).
Foto: Bayu Adji / Republika
Syekh Ali Jaber akan Lobi Kemendikbud untuk Akbar. Foto: Syekh Ali Jaber meninta izin kepada keluarga besar Muhammad Gifari Akbar (16 tahun) untuk mengangkatnya sebagai anak asuh di Kampung Sodong, Kelurahan Muarasanding, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Mengingat Muhammad Gifari Akbar telah putus sekolah, Syekh Ali Jaber akan melobi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ia akan meminta Kemendikbud memberikan ruang agar Akbar bisa melanjutkan pelajaran formal sekolah.

Seperti diketahui, Akbar terakhir merasakan sekolah saat masih kelas 4 SD. Setelah itu, ia hidup di jalanan dengan mengamen dan mengumpulkan barang bekas. "Kita akan cari solusi yang baik untuk pendidikan dia," kata Syekh Ali saat mengunjungi keluarga Akbar di Garut, Rabu (11/11) malam.

Baca Juga

Menurut Syekh Ali, pemuda Indonesia bukan hanya harus belajar agama. Lebih dari itu, pemuda juga harus memiliki pendidikan formal.

Syekh Ali berharap, seluruh anak Indonesia bukan hanya menjadi anak berbakti untuk orang tua, tapi juga bisa mengabdi untuk Indonesia. "Tidak bisa mereka mengabdi kalau pendidikan masih nol. Makanya, kita harap anak-anak kita tidak ada yang bodoh, tidak punya pendidikan. Semua harus dididik dengan baik, sehingga insyaallah mereka akan membangun masa depan Indonesia menjadi lebih baik," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement